Ratusan Ribu Ton Beras Bulog Sudah Digelontorkan Namun Harga Beras Masih Mahal, Begini Tanggapan Ombudsman RI

- 16 Maret 2024, 13:20 WIB
Salah satu Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyampaikan bahwa, pihaknya memiliki sejumlah dugaan kenapa harga beras masih mahal meski Bulog sudah menggelontorkan ratusan ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Salah satu Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyampaikan bahwa, pihaknya memiliki sejumlah dugaan kenapa harga beras masih mahal meski Bulog sudah menggelontorkan ratusan ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). /Instagram/

SuaraLamaholot.com - Salah satu Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyampaikan bahwa, pihaknya memiliki sejumlah dugaan kenapa harga beras masih mahal meski Bulog sudah menggelontorkan ratusan ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Yeka menduga kemungkinan adanya penyalahgunaan beras SPHP yang seharusnya dijual kepada masyarakat kurang mampu, tetapi malah dikemas ulang sebagai beras komersial dan dijual tak sesuai instruksi pemerintah.

“Karena kami tidak pernah mengawasi (harga beras) di pasar, di ritel, di konsumen itu seperti apa,” ungkap Yeka saat melakukan inspeksi, di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Jumat kemarin 15 Maret 2024.

Baca Juga: Puisi Penyair Perempuan Asal Flores Timur, Kristina Laga Lela Edisi Prapaskah, Pada Luka-Luka Yesus

Selain itu, ia juga menambahkan perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah beras SPHP benar-benar didistribusikan tepat sasaran.

Diketahui beras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran dan menekan kenaikan harga beras agar terjangkau bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Beras SPHP jugvberasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, dan dikemas dalam bentuk kemasan curah 5 kg. Harganya cenderung lebih murah dibandingkan beras-beras jenis lain di pasaran.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Dinas Ketahanan Pangan Salurkan Beras 5 Ton untuk Warga Desa Fatumnasi Kabupaten TTS

Tambahnya lagi, dugaan kedua mengapa harga beras hingga saat ini masih belum turun? adalah kemungkinan adanya gangguan produksi beras dalam negeri.

“Produksi yang bermasalah atau memang ada penyelewengan di dalam penyaluran beras SPHP,” kata dia menduga.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah