SuaraLamaholot.com - Pemerintah tengah berkolaborasi melakukan pengembangan salah satu teknologi nuklir Small Modular Reactor (SMR) yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru hingga pengawetan makanan.
"Penggunaan nuklir tentu tidak hanya untuk hal yang destruktif, tapi juga bisa digunakan untuk energi, juga saat ini banyak juga teknologi digunakan untuk iradiasi, menjaga makanan itu lebih awet sehingga ekspor kita bisa diandalkan, seperti ikan agar lebih awet," ungkap Edi saat media briefing "Peran Kepemimpinan Indonesia Dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional" di Jakarta, Kamis kemarin 30 Mei 2024.
Baca Juga: Jelang Pilkada di Papua, Menkopolhukam Lakukan Pemetaan Titik Rawan, Antisipasi Gangguan Keamanan
Selain itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi juga menilai, teknologi nuklir ini penting tidak hanya untuk industri manufaktur, namun juga bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas ekspor lewat iradiasi pangan.
Lebih lanjut, Edi menjelaskan teknologi SMR juga dapat menghasilkan energi baru guna menunjang industri semikonduktor yang akan menjadi fokus industri Indonesia ke depan. SMR dinilai mempunyai teknologi yang berbeda dengan reaktor nuklir lainnya. Teknologi SMR akan dibangun di Pantai Gosong, Provinsi Kalimantan Barat.
Diketahui saat ini Indonesia mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2025-2035 yang tertuang pada PP No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN).
Menurutnya Indonesia akan menjajaki kerja sama untuk pengembangan SMR dengan Korea Selatan.
"Korea Selatan, next Korea Selatan kita kan menjajaki karena Korea punya teknologi SMR yang sekarang dikembangkan yang digunakan untuk industri," ujar Edi.
Baca Juga: Tips 5 Langkah Praktis Membersihkan Kulkas Agar Tetap Higienis dan Aman