Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sebut Wilayah Pulau Timor Berpotensi Masuk Kategori Sangat Mudah Terbakar

- 13 Juni 2024, 16:11 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi adanya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kategori sangat mudah terbakar pada seluruh wilayah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 20 Juni 2024 mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi adanya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kategori sangat mudah terbakar pada seluruh wilayah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 20 Juni 2024 mendatang. /Wikipedia/

SuaraLamaholot.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi adanya bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kategori sangat mudah terbakar pada seluruh wilayah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga 20 Juni 2024 mendatang.

"Pulau Timor dan wilayah di dataran rendah rawan terbakar selama Dasarian II Juni atau sampai tanggal 20 Juni," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis 13 Juni 2024.

Diketahui Pulau Timor terdiri dari beberapa kabupaten seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.

Baca Juga: Kehadiran FKPT di NTT Dinilai Positif, Sejumlah Elemen Masyarakat Dorong Kolaborasi dan Kerja Sama

Dilihat dari Peta Tingkat Kemudahan Terbakar di Lapisan Atas Permukaan Tanah, kata dia, wilayah di Pulau Timor tersebut berada pada kategori "sangat kering" dan "sangat mudah terbakar".

Menurut Sti bahwa, alang-alang atau dedaunan yang biasanya menutupi lahan hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.

Dengan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat tidak membakar lahan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas.

Baca Juga: Pengamat Pasar : Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, Nilai Tukar Rupiah Naik Signifikan Terhadap Dolar AS

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan karena asap pembakaran berdampak pada gangguan pernapasan.

"Asap dari pembakaran itu juga berpengaruh pada jarak pandang bagi pengguna transportasi," ucap Sti.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah