Network
SuaraLamaholot.com- Persami Maumere dikabarkan bakal bentrok kembali di lapangan kepunyaan masyarakat Sejuta Lontar dengan tim tuan rumah Perserond Rote Ndao di babak 16 besar ETMC XXXII Rote Ndao. Bentrok yang diberi label "Pertempuran Jilid II" mungkin saja menjadi momentum bagi Persami Maumere untuk kembali menumbangkan tim tuan rumah sekaligus 'membaptis' supporter Perserond Lovers agar menjadi penonton guna menyaksikan tim-tim dari luar Kabupaten berlaga di kandang kebanggaan masyarakat Kabupaten Rote Ndao.
Atau mungkin pertemuan jilid II ini bakal menjadi ajang balas dendam paling elegan setelah dibantai tim tamu Persami Maumere pada babak penyisihan grup dengan skor telak 3-0. Potensi balas dendam serentak upaya mengirim pulang Laskar Nian Tanah julukan Persami Maumere dari turnamen ETMC XXXII ke kampung halamannya bukan suatu hal yang mustahil. Pasalnya, dalam laga melawan Persami Maumere tim tuan rumah Persami Maumere hanya menurunkan pemain lapis kedua dan bukan pemain inti.
Dapatkah perseteruan jilid I yang dihelat di Stadion Christian Nehemia Dillak, tanggal 19 Agustus 2023 kemarin merupakan strategi ala Perang Troya dalam Mitologi Yunani yang dipakai juru taktik Perserond Rote Ndao yang untuk sementara membiarkan tim Persami Maumere untuk sementara bereforia, dan terbuai dalam mabuk kemenangan setelah itu di ujung kemenangan ada kekalahan?
Baca Juga: Derby BMP vs Perseftim Mencerminkan Atmosfer Pertandingan Sepak Bola di Flores Timur
Strategi Perang Kuda Troya: Potongan Nostalgia
Dalam mitologi Yunani terdapat sebuah kisah tentang Perang Troya, perang antara Troya dan Yunani yang disebabkan oleh Pangeran Paris karena menculik Helena, istri dari Menelaos Raja Sparta.
Perang ini menjadi salah satu peristiwa penting. Sayangnya sumber dari peristiwa ini hanya didasarkan pada sebuah karya sastra, yaitu Illiad dan Odyssey karya Homeros. Meski begitu, melalui penelitian Heinrich Schleimann, Arkeolog asal Jerman peristiwa Perang Troya dapat dibuktikan dengan penemuan Kota Troya di Hisarlik, Turki Barat kini.
