Ayah Merantau dan Ibu Jual Sayur Tak Patahkan Semangat Seorang Mahasiswi di Jember, Bahkan Raih IPK Tertinggi

- 1 November 2023, 11:26 WIB
Diketahui mahasiswi itu bernama Meihilda Dona Pratiwi yang merupakan mahasiswi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), Jawa Timur yang baru saja mengikuti upacara wisuda periode VI tahun akademik 2023/2024, pada Minggu kemarin 29 Oktober 2023.
Diketahui mahasiswi itu bernama Meihilda Dona Pratiwi yang merupakan mahasiswi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), Jawa Timur yang baru saja mengikuti upacara wisuda periode VI tahun akademik 2023/2024, pada Minggu kemarin 29 Oktober 2023. /Pexels/

SuaraLamaholot.com - Dengan hidup serba berkekurangan tak patahkan semangat salah satu mahasiswi di Jawa Timur, bahkan ia mampu mendapatkan predikat terbaik dari kampusnya.

Diketahui mahasiswi itu bernama Meihilda Dona Pratiwi yang merupakan mahasiswi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), Jawa Timur yang baru saja mengikuti upacara wisuda periode VI tahun akademik 2023/2024, pada Minggu kemarin 29 Oktober 2023.

Seketika Meihilda pun wajahnya langsung bersinar dan terpancar senyuman bahagia dari bibirnya yang mungil setelah diumumkan bahwa ia mendapat predikat dengan pujian, setelah lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98, nyaris capai angka sempurna.

Baca Juga: Berikut 5 Bahan Alami Tanpa Efek Samping, Ampuh Atasi Demam Berdarah

Wisudawan yang kerap disapa Mei itu merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K) dari keluarga kurang mampu di kampus itu.

Ia merupakan anak dari pasangan Hartadi Sukartiko dan Titik Sujiati itu, awalnya Mei merasa berat menjalani hari-hari selama duduk di bangku kuliah, karena harus berjauhan dengan keluarga, apalagi berpisah dengan sang ibu yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jatim, hanya bersama dengan adiknya.

Pasalnya, sang ayah terpaksa merantau mencari nafkah dengan memilih bekerja di Pulau Kalimantan. “Ibu saya hanya berjualan sayur dan sembako kecil-kecilan di rumah, sementara ayah merantau di Kalimantan sebagai dompeng, sebutan bagi buruh penambang emas tradisional," ungkap Mei mengawali ceritanya.

Baca Juga: Dokter Spesialis Neurologi Sebut Kebiasaan Begadang dan Tidak Berolahraga bisa Sebabkan Stroke pada Usia Muda

Tersirat rasa rindu pada keluarga harus dipendamnya sementara waktu demi mewujudkan cita-cita dengan menuntut ilmu di Kampus Tegalboto Unej. Apalagi ia sudah mendapatkan fasilitas KIP-K yang membuatnya gratis kuliah dan mendapatkan uang bulanan dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek.

Berkuliah di Unej memang sudah menjadi cita-citanya semenjak di bangku SMA karena Mei pernah mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unej pada 2018.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah