Network
SuaraLamaholot.com - Pasukan Israel gencar lakukan pengeboman udara dan darat di Jalur Gaza selatan hingga menewaskan dan melukai puluhan warga Palestina, dan mengabaikan imbauan Amerika Serikat dan PBB yang berulang kali mendesak mereka untuk melindungi warga sipil.
Padahal, sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat, sudah mengatakan serangan Israel di wilayah selatan tidak akan mengulangi jumlah korban sipil yang “besar” seperti yang terjadi di wilayah utara.
Namun, warga dan jurnalis di lapangan menyampaikan serangan udara Israel membombardir wilayah selatan wilayah pesisir yang padat penduduknya termasuk wilayah tempat Israel telah memerintahkan warga untuk mencari perlindungan.
Selain itu, Di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Sekretaris Jenderal Antonio Guterres bahkan mendesak Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza yang dikuasai Hamas, dan agar warga sipil tidak semakin menderita.
"Sekretaris Jenderal sangat khawatir dengan kembalinya permusuhan antara Israel dan Hamas … Bagi orang-orang yang diperintahkan untuk mengungsi, tidak ada tempat yang aman untuk pergi dan sangat sedikit tempat untuk bertahan hidup," ucap juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Diketahui Israel telah menguasai sebagian besar bagian utara Gaza pada November, dan sejak gencatan senjata selama sepekan berakhir pada Jumad awal bulan kemarin, mereka dengan cepat bergerak maju ke bagian selatan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Rabu 6 Desember 2023, Jangan Bertindak Agresif, Masalah Anda Akan Segera Terselesaikan!
Sementara sayap bersenjata Jihad Islam, sekutu Hamas, membeberkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara Israel di utara dan timur Khan Younis, kota utama di selatan Gaza.
Tank-tank Israel sudah memasuki Gaza, melintasi perbatasan, dan memutus jalur utama utara-selatan, sebut warga setempat.
Militer Israel juga mengatakan jalan utama dari Khan Younis ke utara "merupakan medan perang" dan sekarang sudah ditutup.
