Pilkada Lembata: Sepi di Tengah Keriuhan

25 April 2024, 10:34 WIB
Alexander Take Ofong/Foto: Istimewa /

 

Suara Lamaholot - Pileg 2024 sudah selesai Pebruari lalu. Hasilnya pun sudah diketahui. Diumumkan oleh KPU; ramai di media massa. 

Peta hasil Pileg itu pun dijadikan topik menarik dalam diskusi media massa, terutama di grup-grup WhatsApp. Menarik, karena menjadi basis penentuan kontestasi Pilkada. Termasuk, Pilkada Lembata. 

Kursi DPRD Lembata berjumlah 25, terbagi habis ke 9 Partai Politik. Demokrat 4, Golkar 4, PDIP 3, PKB 3, NasDem 3, PAN 2, Gerindra 2, PKN 1, Gelora 1, PKS 1, Perindo 1. 

Baca Juga: World Water Forum ke-10 Momentum Indonesia Siapkan Infrastruktur Air Jadi yang Utama

Threshold Pilkada Lembata, 5 kursi (20 % jumlah kursi DPRD). Peta perolehan kursi di atas berpotensi menghasilkan 5 Paket Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata. Tentu, dengan spirit koalisi ramping. 

Simulasi sederhananya: 2 Parpol yang punya 4 kursi masing-masing berkoalisi dengan 2 Parpol yang punya 1 kurisi. Sudah menghasilkan 2 Paket. 2 Parpol yang punya 3 kursi masing-masing berkoalisi dengan 2 Parpol yang punya 2 kursi. Sudah menghasilkan 2 Paket lagi. Tersisa 1 Parpol yang punya 3 kursi, dan 2 Parpol yang punya 1 kursi. Ketiga Parpol ini berkoalisi, menghasilkan 1 Paket lagi. 

Baca Juga: Masa Depan Air Global Ditentukan pada World Water Forum ke-10 di Bali Mei 2024

Jadilah 5 Paket Bakal Calon yang dapat diajukan ke KPU untuk ditawarkan kepada masyarakat pemilih Lembata untuk dipilih pada 27 November 2024 mendatang. 

Tapi, ini cuma omong gampangnya, simulasi simpelnya. Macam angka taro, angka taro jo.

Baca Juga: World Water Forum ke-10, Dunia Belajar Tata Kelola Air lewat Kearifan Lokal Indonesia

Dalam kenyataannya susahnya bukan main he-he. 

Setiap Parpol punya mekanisme sendiri. Tentu juga punya interese tersendiri terhadap figur-figur bakal calon yang kini dimunculkan dan/atau memunculkan diri. 

Baca Juga: Indonesia Usulkan 'Centre of Excellence' Jadi Solusi Masalah Iklim

Setiap bakal calon juga walaupun pasrah pada keputusan Parpol, tapi juga cenderung punya keinginan dengan Parpol tertentu, karena terkait pasangan calonnya. Katanya, biar ada kemistrinya, bukan 'kawin paksa'. 

Hari-hari ini, beberapa Parpol di Lembata sudah sedang membuka pendaftaran. Sudah banyak Bakal Calon yang datang mendaftar. Ada muka lama, ada muka baru. Muka lama maksudnya sudah kedengaran lama. Muka baru maksudnya baru muncul di akhir-akhir ini, tapi mengejutkan. 

Baca Juga: 8 Kuliner Khas NTT yang Unik Dijamin Lezat dan Enak, Wajib Dicoba

Pilkada Lembata, awalnya, mudah diprediksi. Jumlah Paket, maupun figur-figur yang bertarung. Namun, prediksi berubah, tatkala salah satau figur yang sudah lama mempersiapkan diri dan dipersiapkan, menyatakan 'mundur', tidak ikut menjadi Bakal Calon dari Parpolnya. Padahal, dia punya basis konstituensi yang kuat, didukung jaringan Parpol besar, punya jejaring persahabatan dan pertemanan yang luas, dan terutama berasal dari basis tradisional yang besar dan solid. 

Baca Juga: Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung SLB Negeri Pada di Lembata Mulai Disidik

Pasca pengunduran dirinya, banyak figur bermunculan. Muka baru mulai tampak, menghiasi etalase kontestasi Pilkada Lembata. Berbarengan dengan isu-isu yang dihembuskan, ditiup kencang ke publik dan menjadi riuh. 

Ada isu orang luar dan dalam Lembata. Ada isu primordial klasik: kedang, selatan, ile ape; bahkan ada penegasan primordialitas secara clara et distincta -- istilah yang menerangkan identitas secara jelas, tapi sekaligus membedakannya secara tegas, ini masuk, yang lain tidak! Dan yang paling buat pusing kepala adalah isu politik uang dan oligarki. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Kamis 25 April 2024, Ambillah Informasi Apa Pun dengan Dosis Kepercayaan yang Sehat!

Dinamika terkait kontestasi Pilkada Lembata, sejauh ini, memang sangat ramai. Munculnya figur-figur dengan diembuskannya isu-isu membuat Pilkada Lembata menjadi riuh. 

Namun, di tengah keriuhan itu, ada sesuatu yang hilang: spiritualitas. 

Spiritualitas itu hilang di tengah ketakberdayaan melawan arus politik uang dan oligarki; spiritualitas itu lenyap dari kepasrahan terhadap patron promordial yang kuat menjepit. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Kamis 25 April 2024, Cobalah untuk Selalu Menjaga Sikap Pengendalian Diri Anda!

Diskusi di grup-grup ramai. Pendapat dan gagasan saling beradu. Namun, semua kembali ke titik nol: tak berdaya di depan politik uang. Indikasinya: jo dia so siap doi berapa? Dst...! Pasrah pada takdir primordial. Indikasinya: jo basisnya di mana? Di sana tu dorang solid cuma 01 jo...dst...

Kondisi inilah yang membuat Pilkada Lembata biar riuh, tapi terasa sepi. Sepeti seseorang yang merasa sepi kendati berada di tengah keramaian, karena kehilangan orang yang dicintai, yang adalah spiritnya. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Kamis 25 April 2024, Lakukan Kontrol Atas Keinginan Anda dan Seimbangkan Pengeluaran!

Pilkada Lembata terasa sepi, karena kehilangan spitualistas. Spiritualitas itu adalah Visi dan Gagasan yang bisa melawan dan mengalahkan 'politik uang' dan 'politik primordial'. 

Dan lebih dalam, spiritualitas itu adalah keyakinan dam harapan. Bahwa ada keyakinan dan harapan akan perubahan pola pikir dan sikap masyarakat dalam Pilkada Lembata November 2024.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Kamis 25 April 2024, Perhatikan Jumlah Uang yang Anda Keluarkan untuk Belanja Anda!

Harus ada keyakinan dan harapan bahwa visi dan gagasan yang dikemas dalam argumentasi yang kuat mampu mengalahkan tekanan kuat politik uang dan oligarki, serta impitan primordialitas. 

"If you want to win the election, you must win the argument first.' Pesan bernas Margaret Thatcher ini semoga bisa meyakinkan kita bahwa masih ada harapan!***

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: Alexander Take Ofong

Tags

Terkini

Terpopuler