SuaraLamaholot.com - Puisi ini ditulis oleh Onchy Rebon. Onchy Rebon adalah seorang Jurnalis Pos Kupang. Selain menjadi jurnalis, dia juga seorang penikmat sastra. Saat ini ia menetap di Kefamenanu.
Berikut salah satu puisinya berjudul Rembulan Telanjang
Rembulan Telanjang
Di luar Rembulan Telanjang.
Meski gelap membungkus seperti cangkang dan rintik hujan mengguyur laksana meteor.
Di luar rembulan telanjang.
Angin beradu kuat dengan dahan pohon dan katak mendengungkan nada sumbang.
Tak ada yang lebih liar dari rintik hujan di penghujung Februari.
Di luar rembulan telanjang.
Lautan asumsi menggunung laksana dada sang permaisuri di rumah bordil dan lidah sekawanan anjing yang menjulur menatang madu dusta.
Ah begitu busukkah asumsi?
Ini bukan tentang malas yang menumpuk di selokan.
Tetapi tentang jalan yang bisa menuntun orang buta. Berhentilah engkau berbicara. Bulan tidak pernah berpakaian.
Kefamenanu, 28 Februari.***