Berhasil Wujudkan Toleransi Umat Beragama, Pemkot Salatiga Studi Toleransi ke Labuan Bajo

24 Mei 2024, 11:54 WIB
Bupati Manggarai Barat Edistasius Ende bersama Pj.Walikota Salatiga Yasin Khasani saat memberikan Cendera Mata di ruang Rapat Bupati Mabar, Rabu, (22/5/2024)/Foto: istimewa /

 

 

 

 

Suara Lamaholot - Bupati Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur ( NTT) Edistasius Endi menyambut kunjungan kerja Pj.Walikota Salatiga Yasin Khasani bersama rombongan di ruang rapat Bupati, Rabu 22 Mei 2024

Kunjungan kerja dalam rangka studi banding bagaimana toleransi antar umat beragama yang tetap terjaga di Kabupaten Manggarai Barat.

Bupati Manggarai Barat Edistasius mengatakan,masyarakat manggarai barat, hidup berdampingan dengan toleransi yang sangat tinggi, tidak pernah memperdebatkan perbedaan agama.

Baca Juga: Kembali Beraksi, Residivis Kasus Pencurian di Labuan Bajo Dibekuk Polisi

Di kabupaten Manggarai Barat, kebanyakan keluarga mempunyai saudara -saudari yang berbeda agama baik itu muslim ataupun Katolik 

"Masyarakat kami tidak pernah memperdebatkan masalah perbedaan agama", ungkap Bupati Manggarai Barat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: NTT Cerah Berawan Hingga 25 Mei 2024

Kunjungan kerja Pemkot Salatiga disambut penuh hangat oleh Bupati Edistasius Endi didampingi unsur pimpinan Forum komunikasi pimpinan daerah Ketua DPRD Marten Mitar, Kapolres AKBP Ari Satmoko, S.I.K, Kejari Labuan Bajo Sarta, S.H, Danramil 1612-02 Komodo Lettu Inf I . Gede Budi Ardana.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Ende dalam sambutan saat menerima Pj.Wali Kota Salatiga, memberikan gambaran bagaimana hidup toleransi masyarakat beragama tetap terjaga.

Baca Juga: Air Terjun Tanggedu, Permata Tersembunyi di Sumba NTT yang Wajib Kamu Kunjungi

Ia menjelaskan di beberapa zona punya konsensus kebatinan yang menjadi turun temurun di mana masyarakat Manggarai Barat taat akan hal tersebut dan tidak akan kita jumpai di mana pun terkait dengan soal menu makanan. 

Bupati mengisahkan dulu pernah ada wacana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mencanangkan wisata Halal di Kabupaten Manggarai Barat, tapi seluruh warga Masyarakat (baik Katolik maupun non-Katolik) menolak hal tersebut dikarenakan warga tidak mau kedamaian yang telah dijaga berpuluh-puluh tahun dirusak karena labelisasi Halal," ujar Bupati Edi.

Baca Juga: Pantai Walakiri, Rekomendasi Spot Berburu Sunset di Sumba yang Keindahannya Sangat Memanjakan Mata

Bupati Edi juga menaruh harapan agar kunjungan ini kedua belah pihak saling mengisi kekurangan.

"Kami sadar bahwa kami sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Kota Salatiga ataupun dengan Kabupaten- Kota lainnya di Indonesia. Kami sedang berlari untuk mengejar ketertinggalan tersebut", tandasnya.

Baca Juga: TNI Temukan Bangkai Pesawat Peninggalan Perang Dunia II di Papua

"Semoga kehadiran Bapak ibu dapat memberikan arti untuk Kabupaten ini. Kami butuh mengisi kekurangan dan mengikuti jejak Kota Salatiga yang lebih maju'' ungkap Bupati Edi .

Adapun studi terap Pemkot Salatiga di Labuan Bajo yakni; untuk membangun toleransi demi meningkatkan ketahanan Ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya di Kota Salatiga sehingga Kabupaten Manggarai Barat menjadi tujuan kunjungan tersebut.

Baca Juga: Respon Global Pandemi, Majelis Kesehatan Dunia Segera Amandemen Peraturan Kesehatan Internasional

Pj. Walikota Salatiga Yasin Khasani berharap melalui kesempatan studi terap ini Kota Salatiga dapat berkolaborasi dalam hal penyusunan perencanaan berbasis toleransi dan berbasis dukungan terhadap destinasi super prioritas.

" Tentunya semua ini karena kerja keras dan bagaimana dalam waktu 21 tahun Kabupaten ini menjadi destinasi wisata super prioritas”,Ungkap Pj. Walikota Salatiga Yasin Khasani.***

Editor: Emanuel Bataona

Tags

Terkini

Terpopuler