Badan Geologi Imbau Warga Desa Sekitaran Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Waspadai Banjir Lahar

- 5 Mei 2024, 12:07 WIB
Foto Visual Gunung Api Ile Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan dari Dusun Likotuden, Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Foto Visual Gunung Api Ile Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan dari Dusun Likotuden, Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. /Ama Boro Huko/

SuaraLamaholot.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengimbau masyarakat yang menghuni desa-desa di sekitaran Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, agar mewaspadai potensi banjit lahar dingin jika hujan turun.

"Mohon mewaspadai potensi aliran lahar yang dapat terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi," kata Pengamat Gunung Api Lewotobi Laki-laki Bobby Lamanepa, sebagaimana dilansir dari ANTARA, Minggu 5 Mei 2024.

Baca Juga: Genjot Perekonomian Masyarakat, BPH Migas Minta Pemda Membantu Percepatan Program BBM Satu Harga di Daerah 3T

Lanjutnya menjelaskan bahwa, hujan terjadi di puncak gunung yang terekam dalam bentuk getaran banjir pada seismik Gunung Lewotobi. Selain itu, getaran terekam dengan amplitudo getaran banjir 47,3 mm. "Mohon tetap waspada," sebutnya mengingatkan.

 Diketahui Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang merupakan gunung api aktif yang berada pada level II atau Waspada. Badan Geologi mencatat adanya peningkatan frekuensi kegempaan terutama dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Manfaat Berenang bagi Kesehatan dan Kesejahteraan

Frekuensi kegempaan yang mengalami peningkatan didominasi gempa vulkanik yang mengindikasikan masih adanya suplai magma dari kedalaman.

Baca Juga: Manfaat Luar Biasa dari Rumput Laut: Kesehatan, Lingkungan, dan Kehidupan

Terkait hal ini, Badan Geologi pun mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi. Rekomendasi itu juga berlaku sektoral 3 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah