Frans Aba yakin, kehadiran kedua minimarket waralaba ini akan merusak ekonomi daerah Provinsi NTT dalam jangka panjang. Usaha ritel seperti Indomaret dan Alfamart memang mampu menyebar ke seluruh daerah sampai ke wilayah pedesaan dengan harga barang yang bersaing.
"Kekuatiran saya, masyarakat akan lebih tertarik untuk mengunjungi toko modern dengan barang-barang lengkap dan harga jual pasti.
Lanjut, jika hal tersebut terjadi, keberadaan minimarket modern akan membuat pelanggan tidak mau lagi mengunjungi warung atau toko kelontong, sehingga pedagang tradisional akan terasingkan.
"Itu dasar penolakan saya, yang sekiranya perlu kita pertimbangkan secara bersama sama untuk melindungi pedagang kecil ataupun UMKM di NTT," pungkas Frans Aba.***