Berikut Kiat Pola Makan saat Berpuasa di Bulan Ramadhan Menurut Ahli Gizi Putri MJ S.Gz

5 Maret 2024, 14:54 WIB
Bagi warga Muslim yang menunaikan ibadah puasa, asupan makanan memang akan berkurang menjadi dua kali sehari, yakni pada saat sahur dan berbuka puasa. /X.com/

SuaraLamaholot.com - Bagi warga Muslim yang menunaikan ibadah puasa, asupan makanan memang akan berkurang menjadi dua kali sehari, yakni pada saat sahur dan berbuka puasa.

"Puasa itu momen yang cukup bagus untuk mengurangi kalori, karena kita makan cuma dua kali, asalkan makanan yang kita pilih saat buka puasa sama saat sahur tepat, sesuai dengan kebutuhan gizi, yang sudah dikurangi untuk orang obesitas," jelas ahli gizi dan konten kreator edukasi kesehatan Putri MJ S.Gz. Dalam acara edukasi mengenai obesitas di Jakarta, Senin 4 Maret 2024.

Meskipun begitu, ahli gizi dan konten kreator edukasi kesehatan Putri MJ S.Gz mengatakan bahwa apabila tidak disertai dengan pemilihan dan pengaturan makan yang tepat pada saat berbuka puasa maupun sahur maka asupan kalori harian malah bisa naik melampaui kebutuhan tubuh selama bulan puasa.

Baca Juga: Puisi Kristina Laga Lela Edisi Selasa 5 Maret 2024, E'ma-E'ma Bergincu Sirih Pinang

Terkait hal itu, sarjana ilmu gizi dari Universitas Diponegoro itu mengatakan, orang yang mengalami obesitas selama berpuasa bisa mengurangi asupan kalori 300 sampai 350 dengan pemantauan ahli gizi.

Ia menilai, upaya pengurangan asupan kalori selama berpuasa bisa dilakukan dengan menjalankan diet defisit kalori terencana dibarengi dengan olahraga.

Putri juga menyarankan orang yang berpuasa mengonsumsi banyak sayur dan buah saat sahur maupun berbuka puasa karena keduanya tidak mengandung kalori berlebih.

Baca Juga: Pemerintah tidak Merubah Harga Beras dan Komoditas Lainnya, Begini Penjelasan Bapanas

Oleh karena itu, ia mengatakan, porsi makan saat berbuka puasa sebaiknya tidak terlalu besar. Dalam hal ini, orang dengan obesitas bisa berbuka puasa dengan es buah yang tidak menggunakan banyak susu.

Jika terbiasa mengonsumsi nasi sebagai makanan utama, kata Putri, porsinya lebih baik ditakar agar tidak menimbulkan kelebihan asupan kalori.

Selain itu sambung dia, nasi juga bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti jagung, ubi, dan roti.

"Seperti yang ada di pedoman gizi seimbang, disarankan makan beraneka ragam karbohidrat. Jagung atau roti kalau kalorinya sekitar 400-500 sudah dibilang makan berat," paparnya.

Baca Juga: SMAS St. John Paul II Maumere Juara 1 Festival Gaharu Bumi Innovation Challenge

Lebih lanjut, ia juga menyarankan orang dengan obesitas berolahraga minimal selama 150 menit dalam sepekan apabila ingin menurunkan berat badan.

"Olahraga enggak sembarangan, jadi benar-benar terukur, durasi memenuhi standar, dan juga olahraganya dikombinasikan antara kardio dan angkat beban untuk mencapai penurunan berat badan," ungkapnya.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler