Peneliti Temukan Spesies Tanaman Baru di China Barat Daya

- 20 Januari 2024, 12:02 WIB
Penemuan terbaru, yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal PhytoKeys.
Penemuan terbaru, yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal PhytoKeys. /Foto ilustrasi/ Pexels/

SuaraLamaholot.com - Penemuan terbaru, yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal PhytoKeys.

Dalam ekspedisi survei tumbuhan di area karst Cagar Alam Nasional Maolan di wilayah Libo, para peneliti menemukan spesimen Hypericaceae yang tidak biasa, yang tumbuh di habitat berbatu, tanpa tanah, di puncak gunung karst.

Baca Juga: Karya Puisi Lustan Argita Edisi Sabtu 20 Januari 2024, Mencintaimu, Bukan Kesalahan

"Setelah investigasi lapangan dan pengumpulan spesimen, kami melakukan analisis morfologi terperinci dan menyadari bahwa karakteristik morfologi spesies ini mirip dengan Hypericum, tetapi ada perbedaan yang jelas pada daun dan kelopak bunga dibandingkan dengan spesies-spesies yang dikenal di China," ungkap An Mingtai, profesor di Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, yang memimpin kelompok penelitian itu.

Spesies baru itu diberi nama Hypericum liboense yang diambil dari nama wilayah tempat spesies itu ditemukan.

Baca Juga: KKB Kembali Tewaskan Satu Personel Operasi Damai Cartenz di Papua, Polri Lakukan Pengejaran dan Penyisiran

Hypericum merupakan genus terbesar dari keluarga Hypericaceae, dengan sekitar 470 spesies di seluruh dunia. Di China, genus tersebut diketahui memiliki total 68 spesies dan sembilan subspesies, dengan 33 spesies di antaranya merupakan spesies endemik di negara itu.

Tumbuhan Hypericum sebagian besar berupa herba atau semak, dan lebih jarang berupa pohon, serta bunganya sering berwarna kuning atau keemasan dan kadang-kadang putih.

Baca Juga: Diduga Surat Suara sudah Tercoblos Terlebih Dahulu di Taiwan, Begini Tanggapan KPU RI

Beberapa spesies dari genus ini dibudidayakan di seluruh dunia karena nilai ornamentalnya, sementara sejumlah spesies dari genus itu memiliki khasiat obat yang signifikan.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah