Namun entah karena tuntutan bisnis atau yang lain, Lele terasa lebih memilih menyunting naskah KKN di Desa Penari, mengganti nama karakter dan latar belakangnya, menyisipkan unsur dekade '80-an, dan kisah ibu-anak yang --jujur saja-- out of date.
Hal itu belum termasuk dari kualitas akting para pemain film ini yang kelewat standar. Para aktor tampak tak diberikan kesempatan lewat naskahnya untuk mengeksplorasi karakter yang mereka pegang.
Baca Juga: Ini Dia Sinopsis Film Badarawuhi di Desa Penari Lengkap Dengan Daftar Pemainnya
Review Film Badarawuhi di Desa Penari (2024): Dua kali Aulia Sarah memerankan Badarawuhi, dua kali pula saya hanya merasa karakter itu cuma siluman ular yang gemar menari, manipulasi, menggoda perempuan remaja, diikuti banyak ular, dan bikin gagal panen.
Dua kali Aulia Sarah memerankan Badarawuhi, dua kali pula saya hanya merasa karakter itu cuma siluman ular yang gemar menari, manipulasi, menggoda perempuan remaja, diikuti banyak ular, dan bikin gagal panen.
Tak ada aspek horor atau kekuatan lain yang muncul dari tangannya, padahal ia adalah penguasa alas penuh lelembut dan bisa memperbudak warga desa selama bergenerasi.
Kehampaan naskah Lele diperparah dari Kimo Stamboel yang tampak lebih fokus pada aspek teknis alih-alih rasa dari film ini.
Kimo sebagai sutradara sempat membuat saya kagum berkat Ivanna (2022) yang mengangkat waralaba Danur dari jurang kebosanan, tapi kini tampaknya ia lebih asik menikmati peralatan canggih yang disediakan untuk Badarawuhi.