SuaraLamaholot - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar bakti sosial katarak bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan perawat mata RSUD Lewoleba pada tanggal 21-23 Juni 2024 mendatang.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka perayaan hari jadi RSUD Lewoleba yang ke - 20 tahun.
Baca Juga: Kades Niko Watun Bangga, Desa Jontona Menjadi Desa Budaya di Kabupaten Lembata
Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph F. Paun, dalam rilisnya yang diterima Suara Lamaholot, Jumad, 24 Mei 2024 menjelaskan bahwa target pasien mata katarak yang akan dioperasi mencapai 200 orang.
"Kita menargetkan 200 pasien mata katarak yang akan dioperasi," ungkap drg. Yoseph F. Paun.
Baca Juga: Keren! Polisi di Rote Ndao Bantu Evakuasi Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan
Bagi masyarakat Lembata yang mengalami masalah mata, terutama katarak dan pterigium, dapat melakukan screening awal di RSUD Lewoleba mulai hari ini.
"Kita bisa mengetahui, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi yang tentunya harus di-screening lebih awal untuk mengendalikan diabetes dan hipertensi," jelasnya.
Dijelaskan Direktur RSUD Lewoleba bahwa bukan kali pertama RSUD Lewoleba menggelar operasi katarak.
"Ini bukan yang pertama kali RSUD Lewoleba menggelar kegiatan operasi katarak, tetapi ini sudah yang ketiga kali. Tahun lalu bersama angkatan laut, rumah sakit terapung, dan tahun ini langsung dengan Perdami pusat," ucapnya.
Baca Juga: Penumpang Asal Alor Meninggal Dalam Perjalanan KM Awu Bima-Waingapu, Jenazah Dipulangkan
Drg. Yoseph menegaskan bahwa ini merupakan langkah awal dalam upaya RS Lewoleba untuk menjadikan layanan mata permanen.
"Bukan hanya bakti sosial setiap tahun, tetapi menjadi menu layanan di rumah sakit, sama seperti poli-poli yang lain," katanya.
Baca Juga: Berhasil Wujudkan Toleransi Umat Beragama, Pemkot Salatiga Studi Toleransi ke Labuan Bajo
RSUD Lewoleba berkomitmen untuk membuka pelayanan mata mulai dari poli mata hingga operasi katarak.
"Semuanya sedang dipersiapkan dengan pengadaan alat melalui DAK. Sedangkan SDM sudah tersedia dan sedang magang selama sebulan di ruang operasi mata katarak RSUD WZ Yohanes Kupang khusus untuk perawat ruang operasi," jelasnya.
Baca Juga: Kembali Beraksi, Residivis Kasus Pencurian di Labuan Bajo Dibekuk Polisi
Sementara itu, SDM mata sudah bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana untuk mengirim spesialis mata melalui program residensi, seperti yang dilakukan untuk beberapa spesialis lainnya.
"Kami tinggal menunggu alat dan SDM yang sedang dipersiapkan," tutup drg. Yoseph Paun.***