Selain itu keberadaan becak kayuh bertenaga alternatif, lanjut Made, juga sekaligus mendukung terwujudnya "low emission zone" atau zona rendah emisi di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Baca Juga: 6 Zodiak Paling Beruntung dan Paling Bersinar di Tahun 2024, Apakah Anda Termasuk yang Terpilih?
"Dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO maka terdapat konsekuensi untuk menjaga kebersihan lingkungan dari polusi udara," ungkap dia.
Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan konsep tata ruang berbentuk garis lurus yang membentang mulai Panggung Krapyak di selatan, Keraton Yogyakarta, hingga Tugu Yogyakarta di utara.
"Nanti tahap awal (operasional becak bertenaga alternatif) masih di Malioboro dulu," kata Ni Made.
Baca Juga: Tentang Mimpi, yuk Intip Penafsiran Mimpi Tidur
Dalam kesempatan itu, Pemda DIY juga meresmikan stasiun pengisian daya baterai becak yang berlokasi di Taman Parkir Ketandan di jalan Ketandan Wetan, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyampaikan becak kayuh merupakan salah satu ikon DIY serta bagian tak terpisahkan dari nostalgia tentang Yogyakarta.
Menurut Paku Alam, agar tetap hidup, tradisi atau budaya tidak boleh stagnan seraya mengikuti dinamika zaman tanpa harus menghilangkan esensi tradisi atau budaya dimaksud.