Namun Kartini tetaplah Kartini, dia berusaha sebisa mungkin mendapatkan hak-hak hidupnya untuk menerima pendidikan, dia banyak membaca buku, dan menerima berbagai ilmu dari buku-buku yang dia baca.
Baca Juga: Ramalan Cuaca Besok Minggu 21 April, Hampir Seluruh Provinsi Diguyur Hujan
Meskipun dalam masa pingitan, dia melakukan banyak perubahan. Dia melakukan perombakan terhadap tradisi yang sudah mengakar kuat dalam kalangan bangsawan.
Baca Juga: Wakapolda NTT Berikan Motivasi dan Semangat Kepada Casis Polri Tahun 2024
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh R.A. Kartini perlahan bisa menjadikan aturan-aturan pingitan melonggar.
Berkat kesabaran dan upayanya yang pantang menyerah, R.A. Kartini mendapat dukungan dari tiga saudaranya.
Ia juga dilibatkan untuk mengikuti tugas sang ayah ke desa-desa di Jepara untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, R.A. Kartini pernah melakukan perjalanan dinas bersama ayahnya ke Batavia untuk mendapat beasiswa pendidikan di Belanda, tetapi usahanya itu gagal.
Seiring waktu, Kartini akhirnya bisa mendirikan sekolah Kartini. Murid-muridnya bisa belajar membaca, menulis, menggambar, tata krama, sopan santun, memasak, hingga membuat kerajinan tangan.