Intelijen Militer Ukraina GUR, Klaim Drone Mereka Sukses Luluhlantahkan Pangkalan Militer Rusia

- 26 Agustus 2023, 16:51 WIB
Foto Ilustrasi. Diketahui Badan intelijen militer GUR Ukraina menyampaikan pada hari Jumat 25 Agustus 2023, bahwa serangan drone atau pesawat tak berawak Ukraina mengklaim telah menghantam pangkalan militer Rusia jauh di dalam wilayah Krimea yang telah diduduki Rusia.
Foto Ilustrasi. Diketahui Badan intelijen militer GUR Ukraina menyampaikan pada hari Jumat 25 Agustus 2023, bahwa serangan drone atau pesawat tak berawak Ukraina mengklaim telah menghantam pangkalan militer Rusia jauh di dalam wilayah Krimea yang telah diduduki Rusia. /budidsadikin/

Suara Lamaholot.com - Badan intelijen militer GUR Ukraina menyampaikan pada hari Jumat 25 Agustus 2023, bahwa serangan drone atau pesawat tak berawak Ukraina mengklaim telah menghantam pangkalan militer Rusia jauh di dalam wilayah Krimea yang telah diduduki Rusia.

GUR juga menyebutkan bahwa beberapa penduduk melaporkan adanya korban jiwa, ledakan dan penutupan jalan. Sebagaimana dikutip dari Antara 26 Agustus 2023.

Diketahui hari Jumat pagi, Rusia mengatakan adanya suatu serangan udara terkoordinasi terbesar yang pernah dilakukan Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia, namun mengatakan sistem pertahanan udara berhasil menjatuhkan 42 drone yang menyerang Krimea sebelum mereka dapat mencapai sasarannya.

Baca Juga: Taman Kota Herman Fernandez Larantuka Kembali Direhab, Doris Rihi: Terima Kasih Bank NTT atas CSR

Pejabat intelijen Ukraina menegaskan serangan itu menyerang Brigade Pertahanan Pesisir ke-126 Rusia yang bermarkas di Perevalnoye, sebuah kota yang berjarak lebih dari 200 km dari wilayah yang dikuasai Ukraina.

"Kami mengonfirmasi bahwa ada serangan," ujar juru bicara GUR Andriy Yusov, menurut media Ukraina Liga.Net.

Moskow mencaplok Krimea di Ukraina pada tahun 2014 dan mendeklarasikannya sebagai wilayah Rusia.

Baca Juga: PKKMB Bagi 235 Mahasiswa IKTL Baru: Genggam Integritas Gapai Kualitas Menuju Merdeka Belajar

Amerika Serikat mengatakan pihaknya mendukung serangan Ukraina terhadap sasaran militer Rusia di semenanjung Laut Hitam karena wilayah tersebut harus didemiliterisasi.

"Masyarakat – tidak hanya di daratan Ukraina tetapi juga di Krimea – perlu mengingat dan percaya bahwa kemenangan kita dan pembebasan mereka tidak akan lama lagi," jawab kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov tentang serangan Jumat itu.

Penduduk Perevalnoye, yang mengunggah di aplikasi pesan Telegram, melaporkan mendengar ledakan dari pangkalan militer dan menyebutkan adanya korban jiwa.

Baca Juga: Doris Rihi Tinjau Pemasangan Jaringan Listrik dan Kibarkan Merah Putih di Mekko

Sumber Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

"Dua orang tewas di lapangan tembak, satu orang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi parah. Ini informasi dari atas, dari lapangan tembak," beber seorang pengguna yang memakai nama Abdul Has, dengan foto profilnya memperlihatkan seorang pria berseragam kamuflase.

Pengguna lain, yang memakai nama Vlad the Local, mengatakan kira-kira terdapat satu orang yang tewas.

Baca Juga: Perdana Jualan di Shopee Live, Aurel Hermansyah Langsung Dibanjiri Lebih dari 3.000 Pesanan

"Mengapa gerbang menuju kota militer itu ditutup?" sahut seseorang dengan nama pengguna Julia Julia.

Warga lain yang memiliki nama pengguna Lis meminta warga lainya untuk jangan membuka informasi.

"Penduduk Perevalnoye, saya sangat menyarankan  jangan tulis di sini apa yang terjadi dan bagaimana caranya. Kita akan membantu mereka mengarahkan tembakan di masa depan dengan melakukan ini." Demikian Cuitan Lis.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah