SuaraLamaholot.com- Tadi malam gunung diterpa hujan angin.
Dalam tenda aku berdialog dengan Tuhan, meski sebetulnya hanya satu arah
Setelah mendoakan bapak, aku mendoakanmu baik-baik saja di sana.
Baca Juga: Penyair yang Mati karena Membaca Tulisannya Sendiri
Di tengah badai, aku memeluk kenangan kita.
Kita pernah melengkapi langkah satu sama lain walau ujung jalan yang kita tempuh berbeda.
Degup kita pernah seirama. Doa kita pernah satu rupa. Tangan kita tak pernah hendak melepas