Network
SuaraLamaholot.com - Kita harus mengakui bahwa di zaman ini memang keimanan kita semakin goyah diterpa arus kemajuan yang membuat kita terkadang lupa arti hidup sebagai orang yang beriman.
Oleh karena itu pada hari ini, Minggu 29 Oktober 2023 dikutip dari buku renungan harian bercita rasa katolik mungkin bisa sedikit memberikan makna dalam mengimani hidup kita ke arah yang lebih baik.
Iman Zaman Modern
Gunung itu biasanya sangat besar, pohon-pohon lebat, angker, dan jarang di'rambah orang. Di gunung, orang bisa bertapa, me- nyepi, meditasi, dan lebih mengenal diri sendiri. Dengan demikian, orang akan mampu lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Hari ini, Yesus memakai gambaran gunung untuk melihat sejauh- mana iman para murid-Nya. Gunung yang sebesar apapun mampu di- pindahkan oleh orang yang tebal imannya. Namun bagi pemikiran orang zaman modern, hal ini sangat mustahil. Di zaman yang serba modern ini, beriman itu sangat berat.
Zaman yang diwarnai dengan maraknya arus serba digital se- kaligus hedonis ini mengancam perkembangan iman. Zaman ini telah menggantikan Tuhan dengan tuhan-tuhan baru, entah itu bernama kenikmatan (hedonisme), pemujaan terhadap tubuh, kekayaan, ilmu pengetahun, atau teknologi.
Kita akui bahwa zaman ini banyak dari kita kehilangan iman. Banyak orang terdaftar sebagai Katolik namun tidak mempedulikan iman Katoliknya. Banyak orang pergi ke gereja hanya pada saat dia butuh, entah itu agar anaknya dibaptis, agar anaknya diberkati, atau agar orangtuanya dimakamkan secara Katolik. Mengapa begitu? Iman kita terlalu lemah, tantangan zaman ini terlalu kuat.
Siapa yang salah? Kita sendirikah? Atau perkembangan zaman? Atau bahkan Tuhankah yang salah? Tidak perlu mencari siapa yang salah. Yesus sudah mengantisipasi semua itu. Pada saat hendak meng- utus murid-murid-Nya, la berkata, "Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah serigala" (Luk 10:3). Ya, zaman kita ini penuh se- rigala, yang selalu mengincar untuk menghancurkan kita. Petrus meng gambarkan serigala, tantangan, cobaan seperti singa yang mengaum- aum mencari mangsanya (1Ptr 5:8).
