SuaraLamaholot.com - Masalah perubahan iklim jadi sorotan bagi pemimpin dunia, termasuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, Mewanti-wanti masyarakat mengenai ancaman krisis dari perubahan iklim yang kian nyata.
"Hati-hati, ancaman perubahan iklim sudah nyata dan dirasakan semua negara di dunia," tegas Jokowi beberapa waktu lalu sebagaimana dikutip dari Media Humas Polri Selasa 10 Oktober 2023.
Presiden Jokowi sampaikan cuaca dan suhu bumi yang memanas tak hanya dialami Indonesia, melainkan berbagai negara dari seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Penyebab Stunting Bukan Hanya Penyakit Tuberkolosis, Ternyata Banyak Faktor Penyebab Lainnya
Oleh karena itu Jokowi juga mengingatkan bahwa, sehubungan kerusakan lingkungan, baik itu lahan hutan, hutan hujan tropis, hingga hutan mangrove di Indonesia.
Ia pun memohon agar masyarakat memberikan perhatian lebih kepada kondisi kerusakan yang terjadi di sejumlah hutan Indonesia.
Secara infografis Presiden meminta agar masyarakat mulai menanam pohon secara masif saat musim penghujan tiba. Khususnya penanaman pohon mangrove di daerah pesisir.
"Hati-hati. Saya titip kepada pegiat lingkungan, ketua adat, para penyuluh, agar kita giatkan kembali rehabilitasi hutan, perbaikan hutan," sebut Presiden RI Joko Widodo.
Sehubungan dengan hal ini, Kapolres Lembata, AKBP Dr. Josephine Vivick Tjangkung, S.Sos., M.I.Kom menyampaikan bahwa, Dalam menyambut hari ulang tahun Humas Polri ke 72 tahun ini pihaknya melibatkan PT Batara dan Yayasan Anton Enga Tifaona sekaligus diberikan dukungan untuk menggelar aksi Penanaman pohon Malapari.
Tentunya kegiatan ini akan sangat bermakna bahwa Polres Lembata telah mengambil aksi nyata dalam menjawab Adaptasi Perubahan Iklim dengan menanam pohon termasuk beberapa kegiatan penanaman lain sebelumnya.
Baca Juga: Prihatin Terkait Maraknya Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Ketua LPAI Kak Seto Tegaskan Hal Ini
Selain itu melalui kegiatan ini Kapolres Lembata juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk terlibat dalam aksi aksi kegiatan positif seperti ini.
Sementara ditempat terpisah, CEO PT Batara, Alexander Bala Tifaona sekaligus mewakili Yayasan Anton Enga Tifaona memberi ucapan kepada Kapolres Lembata bersama jajarannya dalam menyambut HUT Humas Polri ke-72.
Sambung Alexander menjelaskan bahwa, Filosofi Program Menanam Malapari Panen Porang adalah lahir dari misi strategis untuk menjawab dua isu utama dunia saat ini yakni aksi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengembangan energi alternatif atau Energi Baru Terbarukan.
Baca Juga: Hati-Hati! Ternyata Obesitas Memilik Dampak Buruk, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah
Tentunya dengan menanam, berarti kita melakukan aksi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim sebut Alexander.
Kemudian Alexander juga menyebutkan Malapari merupakan tanaman bio-energi yang banyak ditemukan di Lembata.
Sehingga dengan menanam malapari di seluruh pulau Lembata berarti juga mengambil peran untuk mempersiapkan bahan baku energi alternatif dari minyak nabati yang dihasilkan Malapari, Kata Alexander Tifaona.
Baca Juga: Sehubungan dengan Persoalan PMI, Kepala B2PMI Benny Rhamdani Tegaskan Hal Ini
Alexander juga membayangkan bila malapari ditanami di hutan lindung sepanjang Hadakewa-Labalekan dan juga lahan masyarakat, maka Lembata akan memiliki Hutan Tanaman Energi dan juga Tanaman Energi.
Untuk itu Alex Tifaona menyampaikan bahwa, Porang yang dipanen akan dibeli untuk membantu ekonomi masyarakat sembari menunggu Malapari memberikan hasil ekonomi. Pungkasnya.
Terkait hal ini Alex pun mengajak kepada masyarakat Lembata "Mari kita wujudkan Lembata menjadi Pulau Energi melalui Program Mama Papa," imbuhnya mengajak.***