Sakral! Permainan Gasing Tradisional 'Kote Ina' dari Pulau Adonara Flores Timur NTT, Sarat Makna Filosofis

- 16 November 2023, 17:44 WIB
Foto salah satu pemain Gasing tradisional "Kote Ina" dari Suku Tokan, Pulau Adonara sedang menunjukan ketangkasannya di Festival "Genang Era" yang berlangsung di Leworok Desa Leraboleng, Kecamatan Tite Hena, Kabupaten Flores Timur
Foto salah satu pemain Gasing tradisional "Kote Ina" dari Suku Tokan, Pulau Adonara sedang menunjukan ketangkasannya di Festival "Genang Era" yang berlangsung di Leworok Desa Leraboleng, Kecamatan Tite Hena, Kabupaten Flores Timur /Lopez Wher Adonara/

SuaraLamaholot.com - Salah satu permainan tradisional yang begitu sakral bagi sebagian masyarakat di Pulau Adonara yakni "Kote Ina" (Sejenis gasing tradisional) Turut meramaikan gelaran Festival Budaya "Genang Era" di Leworok Desa Leraboleng, Kecamatan Tite Hena, Kabupaten Flores Timur.

Permainan sakral itu ditampilkan oleh kelompok pegiat seni Suku Tokan, Adonara, Rabu Sore kemarin 15 November 2023. Terlihat para tamu undangan dan mayarakat sangat terhibur dengan permainan sederhana namun begitu sakral dimata masyarakat di Pulau Adonara.

Baca Juga: Pertemuan Dua Penjabat Cs di Lewotanah Flores Timur

Salah satu tim seni permainan Kote Ina (gasing tradisional) Stanis Soga Suku Tokan menuturkan bahwa permainan ini merupankan turun temurun dari leluhur mereka terdahulu.

Sejarah permainan ini berawal dari kebiasaan orang di Pulau Adonara yang hobi berperang mengakibatkan banyaknya korban jiwa, maka para tokoh adat membuat permainan ini agar tidak terjadi pewuno geni (saling membunuh). Maka untuk menunjukan ketangguhan maupun ketangkasan melalui permainan Kote Ina sebagai solusi untuk tidak perlu lagi berperang dan saling membunuh.

Baca Juga: Pamerkan Hasil Karya di Festival Genang Era Kaum Difabel Leworok Flores Timur, Butuh Uluran Tangan

Biasanya Kote Ina ( Gasing tradisional) memiliki pemain sekitar 5 orang, dengan melempar gasing itu ke arah Kote Ana (sasaran), biasanya jarak para pemain Kote Ana sekitar 8 meter dari Kote Ana.

Selain itu permainan Kote Ana ini memiliki ukuran dan motif berbeda- beda dari kecil sedang hingga besar, dan memiliki perwakilan nama-nama leluhur mereka, misalnya " "kote Ina Ile Jadi"yang artinya gasing tradisional dari gunung turun atau asli dari keturunan nenek moyangnya dari gunung.

Baca Juga: Dibalik Festival Genang Eradi Flores Timur NTT, Ada Harapan Besar dari Hati Seorang Mama Penjual Madu Asli

Diketahui permainan ini tidak sembarang untuk dimainkan ada lokasinya tersendiri dan para pemainnya juga dari suku-suku tertentu sesuai garis keturunan, jika nenek moyangnya dahulu pemain Kote Ina maka secara otomatis turun ke para penerusnya.***

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah