Network
SuaraLamaholot.com - Panitia Semana Santa Larantuka 2024 telah menyiapkan jalur khusus untuk antisipasi para peziarah rentan sakit yang datang di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Peziarah yang mengalami keadaan khusus seperti lansia (lanjut usia), sedang dalam keadaan sakit, ibu hamil atau menyusui, balita, serta difabel mengenakan tanda pengenal khusus dan diberi prioritas pelayanan pada saat lakukan ziarah," ungkap Ketua Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Larantuka Romo Ansel Liwun saat memberikan keterangan pers di Gereja Reinha Rosari Katedral, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa malam kemarin 26 Maret 2024.
Baca Juga: Mau Ikut Prosesi Semana Santa 2024, Segera Daftarkan Diri, Peziarah Wajib Miliki Tanda Pengenal
Diketahui Semana Santa merupakan tradisi perayaan keagamaan di Flores Timur selama Pekan Suci yang selalu ramai diikuti oleh peziarah. Semana Santa Larantuka tahun 2024 berlangsung mulai 26 Maret hingga 31 Maret dengan menitikberatkan pada liturgi dan devosi.
Selain itu, Romo Ansel mengatakan prioritas layanan diberikan saat para peziarah tersebut melakukan ziarah ke Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana serta tempat devosi lainnya.
Selain itu, mereka pun akan mendapatkan tanda pengenal khusus seperti pita warna merah dan diberikan jalur khusus oleh panitia ketika hendak berziarah.
Baca Juga: Penampilan Vidi Aldiano di Iklan Shopee Garansi Tepat Waktu Banjir Pujian Netizen
Ia menyatakan komitmen panitia Semana Santa 2024 untuk memberikan pelayanan yang ramah terhadap kelompok rentan.
Mereka akan didahulukan dalam berbagai pelayanan, serta disediakan kursi roda bagi yang membutuhkan.
"Ketika daftar itu memang sudah ada, datanya masih dirampungkan," paparnya.
Baca Juga: Semana Santa 2024: Kelompok Rentan Diberi Tanda Pengenal Khusus dan Jadi Prioritas Panitia
Selain menjamin ziarah yang ramah pada kelompok rentan, Panitia Semana Santa 2024 juga menyiagakan mobil ambulans dalam rangka pelayanan tanggap darurat bagi peziarah yang membutuhkan.
Layanan kesehatan berjalan itu juga disiapkan pada jalur-jalur yang telah ditentukan.
"Maka dilarang keras kepada siapa pun untuk melarang mobil ambulans melintasi jalur," papar dia.
Data terakhir sementara panitia pada pukul 18.00 WITA Selasa kemarin mencatat jumlah peziarah yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ziarah sebanyak 4.136 orang, sedangkan yang telah melakukan konfirmasi kembali di lokasi kegiatan sebanyak 926 peziarah.
Oleh karena itu, Romo Ansel menegaskan semua peziarah wajib mengenakan tanda pengenal peziarah yang dikeluarkan oleh panitia.
"Tidak diperkenankan mengenakan tanda pengenal atau atribut lain yang mengganggu kenyamanan dalam menjalankan ziarah selama pekan suci," ujar Romo Ansel menegaskan.***
