Ini Fakta Menarik! Dibalik Monumen Patung Herman Yoseph Fernandez, Ikon Kota Larantuka Flores Timur NTT

- 3 April 2024, 21:04 WIB
Monumen Patung Herman Yoseph Fernandez kebanggaan masyarakat Flores Timur, yang terletak di Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka. Ternyata memiliki nilai sejarah tinggi yang belum banyak dikatahui khalayak umum.
Monumen Patung Herman Yoseph Fernandez kebanggaan masyarakat Flores Timur, yang terletak di Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka. Ternyata memiliki nilai sejarah tinggi yang belum banyak dikatahui khalayak umum. /boypatra/Instagram/

SuaraLamaholot.com - Monumen Patung Herman Yoseph Fernandez kebanggaan masyarakat Flores Timur, yang terletak di Kelurahan Lokea, Kecamatan Larantuka. Ternyata memiliki nilai sejarah tinggi yang belum banyak dikatahui khalayak umum.

Digagas dan dibangun mendiang Frans Seda pada tahun 1956, setelah lulus sebagai sarjana ekonomi dari Katolieke Economische Hogeschool, Tilburg, Nederland, ia segera ingin mewujudkan impiannya itu.

Baca Juga: Bagi Sahabat Muslim yang Berpuasa, Dokter Gigi beri Tips Jaga Kesehatan Mulut, Agar Terhindar dari Hal Ini

Sekembalinya ke tanah air, sebelum menjadi Menteri Perkebunan 1963-1964, Frans Seda menggagas dua hal untuk teman seperjuangannya Herman Fernandez.

Baca Juga: Cek Faktanya! Benarkah Nikotin Penyebab Masalah Kesehatan Akibat Merokok?

Sesuai gagasannya. Kini patung dimaksud sudah lama berdiri tegak di Larantuka, Flores Timur, tempat asal orang tua Herman Fernandez.

Monumen patung ini menggambarkan dua orang tentara pelajar yakni, Herman Fernandez dan Alex Rumambi. Herman Fernandez berdiri tegak dengan mata menatap tajam ke depan. Menyandang sebuah senjata laras panjang (bedil) di belakangnya.

Tangan kanannya memegang sepucuk bedil lagi di depan. Sementara tangan kirinya membopong (menggendong) sahabat karib dan teman seperjuangannya Alex Rumambi yang dalam posisi membungkuk dan dalam kondisi sekarat. Patung ini jelas melambangkan kemanusiaan dan kesetian pada teman seperjuangan di medan pertempuran.

Baca Juga: Catat Ya! 4 Makanan yang Terbukti Bagus untuk Kesehatan Gigi

Patut diingat bahwa sekalipun teks dan naskah buku ini disiapkan oleh Bapak Thomas B. Ataladjar, penggagas awalnya adalah Ibu Grace Siahaan Njo, yang bergerak cepat mencari penulis, penata letak, group penulis Naskah Akademik, serta para anggota DPR yang bisa memberi dukungan poli- tik serta bantuan moril dan materil jika memungkinkan.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: press release


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah