Festival Film Sains Asal Indonesia Siap Tayang, dengan Tema"Sang Penerang Desa"

21 Oktober 2023, 19:46 WIB
Festival Film Sains tahun 2023 kembali diselenggarakan oleh Goethe Institut dengan menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), universitas, dan mitra lokal untuk mengajak siswa bereksperimen ilmiah sekaligus belajar tentang lingkungan dengan menyenangkan /Cilacap Update/

SuaraLamaholot.com - Festival Film Sains tahun 2023 kembali diselenggarakan oleh Goethe Institut dengan menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), universitas, dan mitra lokal untuk mengajak siswa bereksperimen ilmiah sekaligus belajar tentang lingkungan dengan menyenangkan.

 tanggapi hal ini, Direktur Goethe Institut wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr. Stefan Dreyer pada jumpa pers di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Sabtu 21 Oktober 2023 menjelaskan bahwa festival ini menjadi salah satu bagian dari agenda restorasi ekosistem oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

 "Dengan menghadirkan film dari berbagai belahan dunia yang bertema topik-topik ilmiah untuk penonton muda, kami berharap dapat menumbuhkan kreativitas serta semangat bereksplorasi dan mencintai sains," ujar Stefan.

Baca Juga: Ternyata Wanita di Usia Senja Masih Bisa Jalani Pemeriksaan Mammografi

Ungkap Stefan bahwa dirinya sangat senang bertemu dengan kurang lebih 200 pelajar dari tingkat SD hingga SMA yang hadir dan mengajaknya berkomunikasi, dan bertanya apa yang ia sukai tentang Indonesia.

 "Saya bilang bahwa saya sangat mencintai ekosistem di Indonesia, keberagaman alam dam satwanya, laut dan pantainya, dan kita sebagai manusia adalah bagian dari ekosistem tersebut, untuk itu kita harus melakukan sesuatu untuk memperbaikinya, salah satunya restorasi pada ekosistem," kata dia.

Ia juga menjelaskan, melalui festival film sains ini, para siswa diajak untuk menghadirkan ide dan mencari solusi untuk menyelamatkan lingkungan.

Baca Juga: Ponsel Pintar Lipat jadi Fashion Terkini, Berikut Ini Beberapa Merek yang Wajib Kamu Ketahui

 "Sains bisa menyenangkan dan menolong kita untuk mencari solusi. Saya harap kalian bisa menikmati filmnya, karena kalian adalah generasi masa depan yang akan berkontribusi dan bekerja sama untuk beraksi menyelamatkan ekosistem kita," terangnya.

 Sementara itu, Staf Ahli Mendikbudristek bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin menyatakan bahwa festival fim sains ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan siswa pada sains yang sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo tentang manajemen talenta.

 
"Saya berharap acara ini tidak hanya mengajak adik-adik untuk menonton film, tetapi juga berani bereksperimen ilmiah dan mencintai sains, ini juga sesuai dengan amanat Presiden tentang manajemen talenta, bagaimana sains ini bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan," kata Tatang.

Baca Juga: Langkah Mulus Gibran Dampingi Prabowo Sukseskan Pilpres 2024, Lewat Jalur Ini

Dalam kesempatan itu Wakil Rektor Universitas Negeri Jakarta Ifan Iskandar yang juga turut hadir dalam acara dan menyebutkan bahwa universitas juga memiliki andil dan mengambil bagian dalam aksi nyata untuk memperbaiki ekosistem yang rusak.

"Di UNJ, kami sekarang menerapkan kebijakan untuk menghemat listrik dengan hanya mengizinkan mahasiswa menggunakan lift setelah lantai tiga, dan mereka harus berjalan kaki ke lantai tiga ini, tidak hanya mahasiswa, baik dosen maupun staf akademik semua harus melakukannya," ungkap Ifan.

 Ia melanjutkan, upaya yang kedua yakni memasukkan literasi tentang lingkungan ke dalam pembelajaran dan menyebutnya dengan "kasih sayang."

Baca Juga: Pemkab Flotim Jadi Salah Satu Terbaik di NTT Kategori Tertib Aturan 40 Persen untuk KPU dan Bawaslu

 "Kami menyebutnya kasih sayang. Dalam kasih sayang tersebut, ada unsur-unsur menghargai sesama manusia dan semua makhluk hidup. Itu yang selalu kita bicarakan tentang lingkungan," imbuhnya.

Lalu yang terakhir yakni penelitian, dimana UNJ kini melakukan penelitian yang dikombinasikan dengan isu lingkungan, khususnya di departemen linguistik.

"Kami memiliki mata kuliah eco-linguistic yang fokus pada literasi lingkungan, dimana kami membuat penelitian dengan melibatkan para siswa yang ikut serta dalam pendidikan, untuk sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Ketiga hal tersebut yang sedang kami coba terapkan," jawab dia.

Baca Juga: Perdana Gelar Media Gathering, Bawaslu Flores Timur Ajak Wartawan Awasi Pemilu 2024

Diketahui Festival film sains ini akan diselenggarakan secara hybrid mulai 21 Oktober hingga 30 November 2023, dan akan memutar 18 film dari 12 negara.

Salah satu film animasi asal Indonesia berjudul "Sang Penerang Desa", mengisahkan tentang pengalaman Puni tinggal di desa dan membawa perubahan drngan membangun pembangkit listrik tenaga mikro-hidro.

Pembukaan festival kali ini menayangkan dua film, pertama yakni film animasi asli Indonesia berjudul "Sang Penerang Desa", kedua yakni film asal Jerman yang berjudul "Checker Tobi: The Waste Check".***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler