SuaraLamaholot.com- Kau lihat wanita parubaya dengan pakaian lusuh itu,? dia emaku.!! Ia wanita yang memilih memberikan rahimnya agar dapat melahirkanku ke dunia. Ia wanita pertama yang kulafalkan namanya meski dengan terbata saat pertama kali kubelajar berbicara.
Ia wanita yang memilih berbagi peran sebagai ayah sekaligus ibu ketika Ama Kelake Lera Wulan, Ina Kewae Tanah Ekan memanggil epa kembali ke pangkuan-Nya.
Ia malaikat tanpa sayap yang memilih mencintaiku secara sederhana namun sempurna dengan membawa serta seluruhku. Ia wanita yang menaruh kasih tanpa pernah meminta harga sebagai ukurannya. Ia wanita yang memetrai cinta, rindu, luka dan pengorbanan dengan peluh dan darah yang gugur dari tubuhnya.
Ia wanita dengan hati seputih asap roket yang memuntahkan garis putih di atas langit Ile Napo saat senja bulan baru.
Wanita berpakaian kumal itu Emaku.!
Kau tahu, cintaku padanya seluas isi bumi, sebab pada binar bola matanya ketemukan telaga cinta. Bahkan setelah badai, setelah ombak dan rinai air hujan yang tumpah dari kaki langit