SuaraLamaholot.com - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Penyakit Tropik Infeksi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Lie Khie Chen, SpPD-KPTI mengimbau masyarakat agar mengonsumsi antibiotik sesuai dosis dan indikasi guna mengurangi resistansi bakteri terhadap antibiotik.
“Penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak sesuai indikasi sudah waktunya kita hentikan,” ujar Lie Khie Chen pada Webinar HUT RSCM ke-104 bertajuk “Waspada Bahaya Kuman Kebal Antibiotik” yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat kemarin 10 November 2023.
Menurutnya, kebiasaan asal mengonsumsi antibiotik tanpa memperhatikan anjuran dokter membuat beberapa jenis bakteri menjadi semakin kebal terhadap efek antibiotik. Hal ini karena bakteri akan terus mencari cara untuk beradaptasi dan bertahan hidup saat terpapar antibiotik.
Lie Khie Chen menjelaskan beberapa adaptasi yang dilakukan bakteri adalah dengan menghasilkan enzim yang membuat antibiotik tidak bisa bekerja, mengeluarkan kembali antibiotik yang sudah masuk ke tubuhnya, serta mengubah tempat kerja antibiotik pada tubuhnya sehingga zat tersebut tidak berefek.
Ia pun menuturkan bahwa terlalu sering mengonsumsi antibiotik serta menggunakan antibiotik tidak sesuai dosis dan indikasi juga dapat mematikan bakteri-bakteri berguna dalam tubuh manusia yang disebut mikroflora normal, sehingga tubuh lebih mudah terserang bakteri jahat.
“Penggunaan antibiotik bukan untuk indikasi infeksi menyebabkan semakin sering bakteri terpapar oleh antibiotik, sehingga bakteri-bakteri yang seharusnya menjadi pelindung kita justru mati dan bakteri yang kebal terhadap obat ini dengan leluasa menggandakan diri,” ungkap dokter RSCM tersebut.
Oleh karena itu, dia menyebutkan pentingnya mendapatkan diagnosis yang bisa sebelum mengonsumsi antibiotik karena masing-masing obat memiliki spesifikasi kegunaan terhadap bakteri tertentu.
Selain itu, alumnus Universitas Indonesia ini juga menyoroti penggunaan antibiotik pada sektor non-medis, misalnya sebagai growth promoter di bidang peternakan, yang juga menjadi perhatian pemerintah agar dapat dikurangi penggunaannya.