Meneladani Semangat Juang dan Keberanian Herman Fernandez sebagai Tentara Pelajar

- 4 April 2024, 10:31 WIB
Si remaja Herman Fernandez dengan citat-cita tinggi menjangkau awan  (Foto hasil restorasi)
Si remaja Herman Fernandez dengan citat-cita tinggi menjangkau awan (Foto hasil restorasi) /

 

SuaraLamaholot.com - Herman Fernandez (1926 – 1948), anak Flores Timur yang lahir dan dibesarkan di Ende, dan melanjutkan studi di Muntilan, terpaksa drop-out dari studinya dan menjadi tentara pelajar untuk membela bangsa dan negara dalam Revolusi Fisik (1945-1949).

Yang membuatnya gugur pada 1948 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, bersama tokoh pahlawan lainnya semisal Jenderal Besar Soedirman.

Lahir dari keluarga yang sangat terdidik dan sering menggunakan bahasa pengantar Belanda di dalam rumah, si kecil Herman sudah sudah mengerti dengan baik apa arti hidup dalam satu.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Wilayah NTT Berpotensi Cuaca Ekstrem Dampak Sirkulasi Siklon

kebersamaan yang indah, bagaimana menghormati orang lain tanpa mempedulikan ras, suku, agama dan dan asal-usulnya.

Pemahaman ini kemudian terus dibawa ke Muntilan tatkala melanjutkan studinya di sana.

Lantaran berasal dari keluarga terpelajar dengan ayah Markus Suban Fernandez yang lulusan sekolah di Tomohon dan ibu Fransiska Theresia Pransa Carvalho, lulusan OVO, maka si Herman kecil senantiasa mendapat pendidikan agama dan moral yang kuat.

Baca Juga: Prometheus Telah Mati (Catatan Apresiatif dan Korektif Festival Bale Nagi)

Perlu pembaca ketahui bahwa lulusan OVO pada pra Perang Dunia II, konon lagi untuk seorang wanita, adalah prestasi yang luar biasa hebat. 

Halaman:

Editor: Emanuel Bataona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah