Network
SuaraLamaholot.com-Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengecam rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang bakal mengerahkan senjata nuklir Rusia di Belarus pada bulan Juli mendatang.
"Adalah hak kedaulatan Rusia dan Belarus untuk memastikan keamanan dengan cara yang kami anggap perlu di tengah perang strategi skala besar yang dilancarkan Washington terhadap kami," kata Kedutaan Besar Rusia di AS dalam pernyataannya.
Kecaman yang sama sebelumnya juga pernah dilontarkan Amerika Serikat. Kala itu, Negeri Paman Sam julukan Amerika Serikat menilai bahwa dunia akan menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962 gara-gara pernyataan Presiden Vladimir Putin selama konflik di Ukraina.
Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia Bakal Berada di Belarus di Bulan Juli, Moskow Ikut Amerika Serikat
Tak terima dengan kecaman tersebut pihak Moskow berbalik mengkritik dengan menyebut bahwa posisi mereka sudah disalahtafsirkan.
Pasalnya, ujar Vladimir Putin, perang Ukraina dianggap sebagai pertarungan hidup-mati bagi Rusia dalam menghadapi agresi Barat, dan bakal mengerahkan segala jenis senjata untuk mempertahankan diri.
Tak hanya itu, Kedubes Rusia bahkan menyebut kecaman AS terhadap rencana Moskow untuk menempatkan senjata itu munafik.
Baca Juga: Putra Flores Timur Jadi Komandan Pasukan PBB di MINUSCA Afrika Tengah
Mereka mengatakan "sebelum menyalahkan orang lain, Washington harus melakukan introspeksi".
"AS selama berpuluh-puluh tahun menjaga gudang besar senjata nuklir di Eropa. Bersama para sekutunya di NATO, mereka ikut mengatur senjata nuklir dan melatih banyak skenario penggunaan senjata nuklir terhadap negara kami."
AS mengerahkan senjata nuklir di Eropa Barat sejak Presiden Dwight D Eisenhower mengizinkannya selama Perang Dingin sebagai respons terhadap ancaman Uni Soviet.
Baca Juga: Wajib Tahu! ini Problem pada CCTV, Berikut Solusinya
Senjata nuklir AS di Eropa untuk pertama kali ditempatkan di Inggris pada 1954.
Baca Juga: Wajib Tahu! ini Problem pada CCTV, Berikut Solusinya
Penempatan senjata nuklir AS di Eropa saat ini dirahasiakan, tetapi Federasi Ilmuwan AS meyakini bahwa AS memiliki 100 senjata nuklir taktis jenis B61 di Eropa, yang tersebar di Italia, Jerman, Turki, Belgia dan Belanda.***
