Suara Lamaholot.com–Praktisi kesehatan dr. Andrian Setiaji turut prihatin akibat tingginya kasus obesitas di Indonesia. Menurutnya, gaya hidup malas gerak (mager) menjadi pemicu utama.
“Obesitas itu berhubungan ke gaya hidup itu sendiri, salah satunya itu mager, kan aktivitas fisik kita kalau mager turun,” tuturnya. Sebagaimana dikutip dari Joglo Jateng, Sabtu 8 Juli 2023.
Dengan kebiasaan mager alias malas gerak ini menjadikan kalori dalam tubuh tidak seimbang. Terlebih ditambah dengan pola makan yang tidak teratur atau kebiasaan mengemil makanan ringan menambah potensi obesitas bisa terjadi pada tubuh manusia.
Baca Juga: Fakta! Penyebab Obesitas Bukan Pola Makan Saja, Begini Penjelasannya
“Sehingga kalori yang dikeluarkan pun sangat minim, sedangkan kalau kalori yang masuk banyak, kayak ngemil serta pola makannya tidak dijaga juga. Artinya, tidak balance dari kalori yang dikeluarkan maupun dimasukkan,” paparnya.
Adrian menyebut bahwa prinsip pola hidup sehat sangat penting untuk diterapkan sebagai pencegahan obesitas. Dari situ, seseorang bisa melakukan defisit kalori atau diet sehat.
“Mungkin kalori yang kita makan harus dikontrol dan bahan-bahan yang kita pilih, misalnya makan-makanan berbahan minyak harus dikurangi,” tandasnya.
Baca Juga: Ingin Sehat? Kurangi 4 jenis Makanan Ini, namun Penderita Stroke Wajib Hindari Ini
Selain gaya hidup seimbang dan defisit kalori, praktisi kesehatan itu menyarankan masyrakat untuk olahraga teratur agar sebagai upaya pencegahan obesitas sesuai rekomendasi dari WHO atau badan kesehatan dunia.
“Aktivitas fisiknya harus kita tingkatkan, olahraga rekomendasinya minimal tiga kali seminggu minimal 30 menit. Jangan sampai olahraga cuma 5 sampai 10 menit. Bahkan, seminggu 1 kali dua kali habis itu off. Nah itu paling penting konsistensi harus terjaga,” tambahnya.