SuaraLamaholot.com - Pada peringatan Hari Epilepsi Internasional, tanggal 12 Februari 2024, Konsultan Senior Ahli Saraf dan Kepala Departemen Neurologi Rumah Sakit Global di Mumbai, India, Dr. Pankaj Agarwal menyampaikan beberapa mitos dan fakta seputar kejang dan epilepsi.
Dikutip dari Hindustan Times, Senin kemarin 12 Februari 2024. Dr. Pankaj Agarwal mengatakan bahwa, pentingnya masyarakat memahami bahwa epilepsi bukan hanya menyebabkan kejang sesekali, tetapi juga berdampak pada kondisi fisik, mental, dan emosional penderitanya.
"Kurangnya kesadaran ini dapat menyebabkan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap mereka yang hidup dengan epilepsi, sehingga semakin memperumit kehidupan sehari-hari mereka," ujar Agarwal.
Menurutnya, pemahaman yang tidak memadai tentang epilepsi bisa menyebabkan pengobatan yang tertunda atau tidak tepat bagi mereka yang mengalami kondisi tersebut.
Mitos dan Fakta Epilepsi Menurut Agarwal
Epilepsi sangat jarang terjadi di dunia
Faktanya, kondisi epilepsi berpengaruh pada jutaan orang, khususnya di India, dan epilepsi merupakan kelainan neurologis yang umum.
Faktor seperti cedera kepala, infeksi otak, stroke, tumor otak, penyakit Alzheimer, malformasi otak, dan kecenderungan genetik diketahui berkontribusi terhadap perkembangannya.
Baca Juga: Jadi Sorotan Publik! Film Dokumenter Dirty Vote, Dapat Tanggapan Positif dari Wapres RI
Epilepsi dan kejang sama saja
Faktanya, kejang bisa terjadi disaat ada gangguan sementara pada aktivitas listrik otak dan hanya sedikit orang yang mengalami kejang pada tahap tertentu dalam hidup mereka.
Penting juga untuk diperhatikan bahwa mengalami kejang tunggal tidak selalu mengindikasikan epilepsi. Kondisi epilepsi adalah kelainan neurologis yang ditandai dengan kejang berulang.