Menyingkap Risiko Penggunaan Pengharum Ruangan Terhadap Kesehatan Anda

- 28 Mei 2024, 13:16 WIB
Pengharum ruangan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, namun, sedikit yang menyadari potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Pengharum ruangan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, namun, sedikit yang menyadari potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan. /Facebook/

SuaraLamaholot.com - Pengharum ruangan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, namun, sedikit yang menyadari potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan.

Ada berbagai risiko terkait penggunaan pengharum ruangan, oleh karena itu Anda wajib tahu dampak buruknya sebagai berikut:

Irritasi Saluran Pernapasan

Banyak pengharum ruangan mengandung senyawa kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Partikel-partikel kecil dari pengharum tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan, terutama pada individu yang memiliki sensitivitas terhadap zat-zat kimia tersebut.

Baca Juga: Real Madrid Datangkan Mbappe, Jude Bellingham Senang

Risiko Alergi dan Asma

Beberapa bahan kimia dalam pengharum ruangan dapat memicu reaksi alergi pada beberapa individu. Selain itu, aroma yang kuat dari pengharum juga dapat memicu serangan asma pada penderita yang rentan.

Polusi Udara dalam Ruangan

Penggunaan pengharum ruangan yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat polusi udara di dalam ruangan. Senyawa kimia yang terdapat dalam pengharum tersebut dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya, menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat mengancam kesehatan pernapasan.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Ternyata Puntung Rokok Sumber Mikroplastik, Membawa Kandungan Berbahaya

Gangguan Sistem Saraf

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap bahan kimia dalam pengharum ruangan dapat berkontribusi pada gangguan sistem saraf, termasuk sakit kepala, kelelahan, dan gangguan kognitif.

Risiko Kanker

Sejumlah senyawa kimia dalam pengharum ruangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker paru-paru dan kanker saluran pernapasan lainnya. Paparan jangka panjang terhadap senyawa-senyawa ini dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Penelitian Ocean Conservancy: Mikroplastik 90 Persen Ditemukan di Daging Sapi, Ayam dan Tahu

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah