Ombudsman RI: Mayoritas Pengeluhan Masyarakat Datang dari Sektor Perekonomian

15 Juni 2024, 13:03 WIB
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menerangkan mayoritas laporan masyarakat di sektor perekonomian I yang masuk ke Ombudsman kebanyakan terkait perbankan, asuransi, dan penjaminan atau sektor keuangan. /Ombudsman RI/

SuaraLamaholot.com - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menerangkan mayoritas laporan masyarakat di sektor perekonomian I yang masuk ke Ombudsman kebanyakan terkait perbankan, asuransi, dan penjaminan atau sektor keuangan. 

"Ada 124 laporan berproses dan yang sudah diselesaikan terkait substansi ini pada periode 2021-2024," ucap Yeka dalam media briefing update pengawasan pelayanan publik sektor perekonomian I Ombudsman RI di Jakarta, Jumat 14 Juni 2024.

Baca Juga: PUPR Jamin Ketersediaan Air Listrik Gas dan Internet di IKN Siap Sebelum 17 Agustus 2024

Adapun ruang lingkup dari sektor perekonomian I meliputi perdagangan, perindustrian, logistik, pertanian, pangan, perbankan, asuransi, penjaminan, pengadaan barang-jasa, perpajakan, pabean, serta cukai.

Setelah substansi perbankan, asuransi, dan penjaminan, dia membeberkan substansi perdagangan, industri, dan logistik serta pertanian dan pangan menjadi substansi terbanyak yang dilaporkan masyarakat kepada Ombudsman, dengan masing-masing sebanyak 75 dan 19 laporan.

Selanjutnya, disusul substansi pengadaan barang dan jasa sebanyak 16 laporan serta perpajakan, kepabeanan, dan cukai sebanyak 8 laporan.

Baca Juga: Unik! Jelang Hari Raya Idul Adha Dinkes Imbau Warga Simpan Daging Kurban Pakai Wadah Ramah Lingkungan

Selain itu, Yeka menjelaskan laporan di sektor asuransi cenderung mengenai persoalan masyarakat terkait penyalahgunaan dana asuransi di beberapa perusahaan, salah satunya melibatkan PT Asuransi Jiwasraya, hingga membuat perusahaan asuransi itu mengganti nama.

Kemudian laporan di sektor perbankan, lanjut dia, permasalahan yang cenderung diadukan masyarakat ke Ombudsman terkait permasalahan sertifikat, di mana belum adanya penyerahan sertifikat saat cicilan rumah masyarakat sudah lunas.

Selain itu, ada pula laporan terkait persoalan kredit pemilikan rumah (KPR) hingga produk keuangan seperti deposito, terutama yang melibatkan oknum sektor keuangan.

Baca Juga: KPU NTT Resmi Luncurkan Maskot Jago Bersiul dan Jingle untuk Pilgub 2024

Sementara di sektor perdagangan, ia mengungkapkan mayoritas laporan yang masuk salah satunya terkait sistem perdagangan alternatif (SPA), yang memiliki banyak produk hingga lebih dari 300 produk.

"Ini banyak sekali dari jenis kripto hingga emas. Di sini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) kami anggap kurang responsif terhadap perlindungan nasabah," ungkapnya menjelaskan.

Dengan demikian berdasarkan instansi, terdapat lima instansi yang paling banyak dilaporkan masyarakat kepada Ombudsman. Kali ini cenderung terkait sektor keuangan, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan 94 laporan, Bappebti 30 laporan, Kementerian Keuangan 16 laporan, serta Kementerian Pertanian 14 laporan.

Baca Juga: SD Negeri Saenam di NTT, Sekolah dengan View Memukau di Indonesia

Kemudian, PT Perikanan Indonesia 11 laporan, Kementerian Perdagangan 9 laporan, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dan Bank Tabungan Negara (BTN) masing-masing 5 laporan, serta Kementerian Koperasi dan UKM 4 laporan.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler