"tidak nyata, dan menuntut universitas menyelidiki dan melakukan hal yang benar"imbuhnya.
Dalam rekaman tersebut, seorang perempuan instruktur mengatakan Hamas tampaknya lebih anti-Zionis daripada anti semitisme (politik yang cenderung menguntungkan orang Yahudi).
Lebih lanjut Lopez menyampaikan Hamas merupakan kelompok perlawanan yang dalam beberapa hal sebanding dengan Partai Black Panther, yang revolusioner bagi kaum Afrika-Amerika.
Hamas sendiri oleh pemerintah Amerika Serikat dimasukkan ke dalam daftar "organisasi teroris asing".
Akibat hal itu, dikabarkan pihak universitas tersebut mengeluarkan pernyataan pada 13 November, sehari setelah unggahan Israel War Room dan Hernandez, bahwa mereka sudah menggantikan Lopez dan Zapien untuk mata perkuliahan itu dan sedang melakukan penyelidikan.
Keduanya disebutkan diizinkan kembali bekerja, tetapi tidak untuk mengajar di kelas, pada 1 Desember.
Baca Juga: Berikut Ini Data Neraca Perdagangan Barang di Indonesia November 2023
Universitas juga mengatakan dalam pernyataan pada Rabu (13/12) bahwa cuti administratif dengan pemberian gaji bukanlah tindakan disipliner tetapi menawarkan kesempatan untuk memperoleh dan mengevaluasi fakta dan membiarkan situasi menjadi tenang.