Seorang siswa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa para dosen itu menyarankan siswa untuk menjadi bagian dari gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi) dan melakukan protes terhadap Israel.
Selain itu, siswa tersebut menuding teman-teman sekelasnya menunjukkan "kebencian" terhadap dirinya maupun siswa lain ketika mereka mengeluh tentang dosen tersebut.
Zapien berpegang pada model diskusi kelas yang mengambil sudut pandang bahwa masyarakat "bukanlah bagian dari wacana dan budaya yang dominan".
"Kami melihat segala sesuatunya melalui lensa pembebasan," sebutnya.
Diketahui para dosen itu menerima dukungan dari berbagai mahasiswa lainnya.
"Saya telah belajar lebih banyak tentang menjadi pengajar inklusif dan memahami bias saya sendiri dari para profesor ini dibandingkan dari orang lain," menurut sebuah unggahan di Instagram.
Unggahan tersebut tidak mengungkapkan jati diri sang penulis dan hanya menyebutkan ditulis oleh seorang siswa Yahudi untuk mendukung para dosen.
Ketua fakultas pada Universitas Arizona, Leila Hudson, mengatakan insiden tersebut serupa dengan masalah yang dihadapi sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat sejak 7 Oktober.