Ahli Utama Riset Iklim BRIN Sebut Uap Air dari Barat Bergeser ke Wilayah Timur, Begini Penjelasan Lengkapnya

- 18 Maret 2024, 19:17 WIB
Siklon Tropis Megan yang berada di sebelah timur laut Australia memiliki dampak terhadap kondisi cuaca di Kepulauan Sunda Kecil, yakni wilayah NTB, dan NTT.
Siklon Tropis Megan yang berada di sebelah timur laut Australia memiliki dampak terhadap kondisi cuaca di Kepulauan Sunda Kecil, yakni wilayah NTB, dan NTT. /BMKG/

SuaraLamaholot.com - Siklon Tropis Megan yang berada di sebelah timur laut Australia memiliki dampak terhadap kondisi cuaca di Kepulauan Sunda Kecil, yakni yakni Provinsi NTB, dan NTT.

Menurut peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan Senin 18 Maret 2024 mengatakan, uap air yang semula berpusat di wilayah barat mulai bergeser ke wilayah timur karena ditarik oleh mata badai tersebut.

"Sekarang aman, tetapi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sudah mulai," tambahnya.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Menaker Meminta Perusahaan Bayar THR Pekerja Sesuai Aturan yang Berlaku

Lebih lanjut Eddy menuturkan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang biasanya menjadi penanda awal musim kemarau panjang di Indonesia kini menjadi basah akibat pengaruh dari siklon tropis.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai efek cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

"Saat ini mata badai masih sangat aktif menarik uap air,"papar Eddy menjelaskan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Olahraga Berlari Memiliki Beribu Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa Siklon Tropis Megan berada di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 75 knots, dan tekanan udara minimum 970 hPa bergerak ke arah selatan - barat daya.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah