Meneguk Pesan Tolerasi dalam Festival Nusa Solor

- 23 Juni 2023, 07:33 WIB
Festival Nusa Solor (FNS)
Festival Nusa Solor (FNS) /Prokopim Flores Timur/

Suara Lamaholot.com - Gema toleransi seakan menjadi pilar penting dari pembukaan Festival Nusa Solor (FNS). Toleransi menjadi titik penyambung dan perajut kembali keharmonisan dalam hidup berbudaya, beragama dan berbangsa.

Kegiatan FNS dibuka oleh Penjabat Sekda Flores Timur, Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si mewakili Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, pada Rabu (21/06/2023) di desa Wulublolong.

Pada awal sambutannya dalam event bertema Tite Kiwan Noon Watan, Tite Kakan Noon Arin, Penjabat Sekda menegaskan bahwa sejak dahulu pulau Solor telah menjadi pusat perkembangan sejarah yang penting, baik berhubungan dengan penyebaran misi Kekatolikan maupun lahirnya simbol perlawanan terhadap kolonialisme yang terwujud dalam sebutan Solor Watan Lema yang merepresentasikan lima kerajaan berbasis Islam di Solor, Adonara dan Lembata. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Cabut Status Pandemi Covid-19

Fakta dan cerita ini, menurutnya – paling tidak telah mempengaruhi kondisi sosial termasuk di dalamnya kultur politik, pemerintahan, sosial kemasyarakatan, yang terbagi dalam kelompok-kelompok tertentu.

“Hingga saat ini, tak dapat kita pungkiri bahwa situasi kondisi sosial dan kultur masyarakat di pulau Solor, yang menandakan bahwa interaksi jaman dulu telah membentuk seluruh komunitas dan juga desa yang ada saat ini,” sebutnya. 

Terlepas dari sejarah itu pula, Pedo Maran menekankan bahwa saat ini pun dapat terlihat bahwa situasi hidup saat ini, termasuk warga Solor- telah menjadikan setiap pribadi sebagai pribadi yang penyendiri, kelompok-kelompok sendiri, akibat kesalahan menginterpretasi seluruh pelaksanaan pemerintahan, kehidupan sosial budaya dan agama di Flores Timur dana pulau Solor.

Baca Juga: Doris Rihi Dorong Pemdes Lebih Inovatif Bangun Desa

“Fenomena-fenomena seperti ini menjadi keprihatinan kita sehingga kita perlu hadir dalam media-media yang mempersatukan kita, dan salah satu media yang paling baik saat ini adalah budaya,” terangnya. 

Halaman:

Editor: Arnoldus Yurgo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah