Peristiwa itu terjadi seminggu sebelum penyaliban dan kebangkitan Tuhan.
Sebagai keturunan Raja Daud, seharusnya Yesus mengendarai kendaraan yang layak atau kuda yang gagah.
Baca Juga: Minggu Palma Momen Yesus Diarak ke Yerusalem, Berikut Sejarah, Makna dan Warna Liturginya
Di zaman kiwari, mungkin Yesus sudah naik limosin atau mobil yang atapnya terbuka agar leluasa menyapa warga.
Namun, ia justru mengendarai keledai, seekor kuda mini, tidak gagah dan lekat dengan pekerjaan kasar.
Ternyata ada nilai kesederhanaan yang ingin diajarkan Yesus.
Baca Juga: Perayaan Minggu Palma Menandai Rangkaian Pekan Suci Paskah Umat Katolik
Selain itu, seperti dikutip Katolisitas, umat diajak untuk membuka gerbang hati.
Yesus pun ingin masuk ke hati umat-Nya, tetapi tentu dalam kondisi gerbang hati yang terbuka.
"Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!" (Mazmur 24: 7)