Network
SuaraLamaholot.com - Hari ini merupakan momen lahirnya wadah bagi para guru di Indonesia, tentunya beribu kisah perjuangan guru dalam mengabdikan diri mencerdaskan anak bangsa, banyak tantangan dan kucuran keringat.
Tepat di hari guru ini salah satu guru SMA N 1 Larantuka mencoba menorehkan buah pemikiran lewat tulisan esay sebagai bentuk ungkapan hatinya kepada para muridnya dan sebagai bahan refleksi diri mengahayati hidup sebagai seorang guru.
Baca Juga: Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-78, Presiden RI Joko Widodo: Guru Penentu Laju Peradaban
Berikut ini ulasan tulisan esay dari Sil Witin Guru di SMAN 1 Larantuka dan juga seorang Pegiat Literasi di Kabupaten Flores Timur.
Mawar untuk Guru di Hari Guru, (Sepenggal Kisah dari Ocha untuk para Gurunya)
Ocha, itulah nama yang tertera di balik selembar buket yang sudah disiapkannya beberapa hari terakhir menjelang Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI yang ke-78 di SMA Negeri 1 Larantuka.
Baca Juga: 11 PMI Nonprosedural Asal Flores Timur dan 4 Asal Lembata Dipulangkan
Tahun ini, Ocha merasa bahwa kehadirannya di SMA N 1 Larantuka kian hari kian singkat, lantaran tinggal beberapa bulan dia akan menamatkan pendidikannya di lembaga ini dan akan pergi ke dunia luas untuk mengais masa depannya yang masih luas terbentang di alam impiannya.
Hari ini, dia merayakan Hari Guru Nasional terakhir dengan bapak-ibu guru kesayangannya. Atas dasar itu maka Ocha kelihatan sibuk menyiapkan diri dan segala sesuatu untuk dipersembahkannya kepada gurunya sebagai sebuah bentuk apresiasinya yang sangat mendalam di hari guru ini.
Ocha berkomitmen bahwa tahun ini dia akan memberikan sesuatu yang sangat spesial untuk orang-orang yang telah berjasah kepadanya.
