Network
SuaraLamaholot.com - Salah satu cerpen karya tulis Kristina Laga Lela seorang Guru Bahasa Indonesia di SMA N 1 Adonara Barat, yang mencoba mengangkat kisah seorang perempuan dari Pulau Adonara, Flores Timur, NTT dalam bentuk cerpen.
Cerpen ini, menceritakan seorang janda miskin yang sudah ditinggal mati oleh sang suaminya, memiliki tiga anak ia harus berjuang sendiri.
Layaknya seperti perempuan Adonara pada umumnya, ia sehari-hari harus bekerja di tepi tungku meniti jagung hanya untuk sesuap nasi dan melanjutkan hidupnya dan ketiga anaknya serta untuk membayar utang-utang.
Baca Juga: Implementasi Shadow Organization pada Kantor Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Untuk lebih menyelami makna cerpen, mari sama-sama membaca dan menikmati tulisan di bawah ini.
PEREMPUAN TANGGUH DI PINGGIR TUNGKU
Sang surya mulai tersenyum manis menyapa para penghuni bumi, kicauan burung dan wangi mekarnya kembang terdengar dan tercium menggoda para insan untuk segera beranjak dari pembaringan.
Terdengar kumandang adzan yang begitu merdu dan diikuti dengan suara lonceng gereja memanggil semua insan ciptaan Tuhan untuk sujud bersyukur sebelum memulai segala aktifitasnya.
Di bawah remang- remang lampu pijar lima watt, sesosok wanita paruh baya berbadan kurus dengan rambutnya yang kriting, wajah yang mulai berkeriput dengan kedua telapak tangan yang kasar dan kuat ibarat besi, tangan itu mau menceritakan kepada kita kuatnya perjuangn dan tangguhnya hidup wanita paruh baya ini.
Baca Juga: Membaca Kepribadian ala Fisiognomi, Orang dengan Hidung Besar: Anda Terlahir sebagai Pemimpin
