Karya Puisi Lustan Argita Edisi Senin 22 Januari 2024, Cinta Yang Ku Sesali

- 22 Januari 2024, 14:01 WIB
Puisi karya penyair Lustan Argita seorang mahasiswa yang berasal dari Bengkulu, kelahiran 14 Maret 2002. Berdomisil di Bukit Makmur, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dengan imajinasinya dan karyanya yang sudah mulai familiar di kalangan pecinta puisi selalu menorehkan goresan pena antara cinta dan manusia.
Puisi karya penyair Lustan Argita seorang mahasiswa yang berasal dari Bengkulu, kelahiran 14 Maret 2002. Berdomisil di Bukit Makmur, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dengan imajinasinya dan karyanya yang sudah mulai familiar di kalangan pecinta puisi selalu menorehkan goresan pena antara cinta dan manusia. /Foto/Irra Djara/

SuaraLamaholot.com - Puisi karya penyair Lustan Argita seorang mahasiswa yang berasal dari Bengkulu, kelahiran 14 Maret 2002. Berdomisil di Bukit Makmur, Bengkulu Utara, Bengkulu. Dengan imajinasinya dan karyanya yang sudah mulai familiar di kalangan pecinta puisi selalu menorehkan goresan pena antara cinta dan manusia.

Berikut ini karya puisi Lustan edisi hari Senin 22 Januari 2024 semoga terhibur.

Baca Juga: Setiap Orang Inginkan Dirinya Bebas dari Jerawat, Namun Tetap Waspada Terhadap Bahaya Produk Kesehatan Ilegal

Cinta Yang Ku Sesali

Lalu yang tersisa tinggalah penyesalan
Kepadamu, cinta itu ku akhiri sia-sia
Terlebih ketika aku tahu betapa
Begitu dalam dirimu mengasihiku

Maaf jika aku tak mampu lagi menyembunyikan sesalku Maaf jika aku selalu ingin menyemayamkan
Wajahmu dalam asa yang tak henti membasuh sepi
Maaf jika aku selalu saja menyulam benang rindu di setiap jejak yang di pijak

Baca Juga: Apakah Penting? Mencuci Botol Air yang Digunakan Berulang Kali, Begini Kata Pakar

Andai ketika itu aku mampu membalasmu Andai ketika itu aku mampu membuka pintu hati
Andai ketika itu aku tidak mudah meninggalkanmu
Dan, Andai sang angin mampu membisikkan

Baca Juga: Debat Isu Lingkungan Hidup, Cawapres No Urut 1 Pakai Botol Plastik, Cawapres Gibran: Gus Muhaimin Ini Lucu ya

Kata bahwa ku merindumu
Selamat jalan cinta yang ku sesali
Selamat bahagia atas luka yang ku beri
Dan kali ini yang dapat aku lakukan
Adalah mengadu kepada Tuhan atas kebodohanku.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Lustan Argita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x