Strategi Politik PDIP Perjuangan, Suara ke Ganjar-Mahfud, NU Terpecah dan Arah Prabowo yang Tidak Dimengerti

- 19 Oktober 2023, 17:22 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD /Sumber foto Instagram@pdiperjuagan/

 

 

 

 

SuaraLamaholot.com- Keputusan PDI Perjuangan untuk melabuhkan pilihannya pada Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres) yang mendampingi bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 dinilai sebagai strategi politik yang cukup bagus. Sebab, di satu sisi bakal menarik minat warga NU memberikan hak suara ke Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024, sedangkan di sisi lain NU yang garisnya PKB bakal ke Muhaimin Iskandar. Jadi, NU terpecah

"Strategi politik PDIP cukup bagus dengan memilih Mahfud MD, mengingat Menkopolhukam tersebut merupakan NU kultural yang tentunya bakal menarik minat NU memberikan hak suara ke Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Jadi saya melihat, nanti warga NU yang Gusdurian itu akan ke Mahfud MD, dan NU yang garisnya PKB itu ke Muhaimin Iskandar. Jadi NU terpecah, dan ini akan menambah basis pemilih Ganjar nantinya," demikian diungkapkan Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr Panji Suminar, Kamis 19 Oktober 2023 di Bengkulu

Selain itu, ujarnya,  sosok Mahfud MD juga akan menggerus basis massa Muhaimin Iskandar di Jawa Timur, serta juga mendapatkan minat pemilih dari kalangan menengah ke atas.

Baca Juga: Mahfud MD ibarat Magnet Elektoral Supra Wilayah yang Guncang Tatanan Politik, Kubu Prabowo Berhitung Ulang?

Hal itu, kata dia, tentu akan menjadi bantuan signifikan bagi PDIP dalam memenangkan persaingan Pemilihan Presiden 2024.

Asalkan, lanjut Panji upaya Mahfud MD dalam meyakinkan masyarakat selama 3 bulan ke depan benar-benar efektif.

Terkait bakal calon wakil presiden (Cawapres) yang mendampingi bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang, Panji mengaku tidak mengerti arah Prabowo.

"Justru yang saya tidak mengerti arah Prabowo, jadi makin bingung sepertinya dia dalam memilih calon pasangan wakil presidennya mengingat Anies telah mendapatkan Muhaimin Iskandar dan Ganjar dengan Mahfud MD," ucap Panji Suminar 

Meski begitu, Panji memprediksi Prabowo tidak mungkin nekat memilih calon yang dari basis NU kultural

"Sedangkan Prabowo, pilihan calon wakil presidennya menjadi semakin terbatas, karena tidak mungkin juga nekat memilih calon yang dari basis NU kultural atau Jawa Timur, apalagi ikut bertarung di Jawa Timur dengan dua calon lainnya," kata dia.

Ia menambahkan, Prabowo sebaiknya tidak ikut bertarung di Jawa Timur dan berupaya merebut suara NU karena keterbatasan sosok bakal cawapres yang bisa menyaingi Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar untuk segmen pemilih tersebut.

"Prabowo sebaiknya tidak usah di Jawa (untuk cawapres), lebih menggarap luar Jawa, sosok yang tersedia sekarang ya seperti Erick Thohir," kata dia.

Untuk di Pulau Jawa, sambungnya, Prabowo sudah memiliki basis yang cukup baik di Banten dan Jawa Barat, tinggal bagaimana memastikan suara dia provinsi itu tidak bocor ke Anies Baswedan.

Baca Juga: Penjabat Gubernur NTT Minta Pemkab/Pemkot Fasilitasi Pembangunan Rumah Warga Miskin

Dan, menurut dia untuk meraup suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur tinggal memaksimalkan kinerja koalisi dan parpol. Kemudian, ketika dua calon lainnya fokus berkompetisi di Jawa, Prabowo Subianto bisa menggarap luar Jawa, mendapatkan simpati pemilih dengan merangkul sosok cawapres luar Jawa.***

 

 

 

Editor: Vinsensius P. Huler

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah