Sempat Putus Harapan karena Kesulitan Ekonomi, Akhirnya Patrisia Bisa Daftar Sekolah di SMA

- 27 Juni 2024, 06:15 WIB
Suasana saat foto bersama
Suasana saat foto bersama /Dokumen Muhammad Soleh Kadir/

 

“Eh, Pak Guru! Masuk dulu!” sapa Kepala SMA Frateran Podor, Bapak Robert Sabon Taka seraya berdiri menyalami tangan saya yang sudah saya sodorkan terlebih dahulu. Beliau pagi itu, tampak santai dengan tampilan baju kaos yang terkesan familiar dan akrab.

 

“Saya Pak Pion Ratulolly,” sapa saya sebagai pembuka obrolan.

 

Tanpa saya duga, sang kepala sekolah telah merangkul saya. “Saya tahu, kah! Kamu guru yang luar biasa. Hebat. Saya bangga sekali,” kata sang kepala sekolah dengan senyuman yang terkembang. “Mana Patrisia?” tanya sang kepala sekolah.

 

Wah, ternyata nama Patrisia telah dikenal di sini, sebelum anak ini mendaftar malah. Sebelumnya juga, salah satu guru di sini yang saya kontak terkait pendaftaran, juga menanyakan kapan Patrisia mendaftar di sekolah mereka. Bahkan tadi ketika saya berdiri di meja pendaftaran, beberapa guru di dalam sempat berkumpul dan bisik-bisik sambil menunjuk ke arah Patrisia. Bisa jadi, informasi soal pendaftaran Patrisia di sekolah ini telah mereka dengar sebelumnya.

 

Setelah bercakap sebentar dengan sang kepala sekolah, saya mohon diri untuk menemani Patrisia mengambil seragam di ruang sebelahnya. Ketika sampai di depan pintu ruangan seragam, telah berdiri seorang ibu guru berbaju kaos kuning berkerah. “Pak Guru. Ada seorang yang sedang tunggu Pak Guru di sana,” kata beliau dengan senyum ramah sembari menunjuk ke arah tempat parkir.

Halaman:

Editor: Vinsensius P. Huler

Sumber: Muhammad Soleh Kadir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah