Begini Penjelasan BRIN Terkait Fenomena Perubahan Iklim di Indonesia

- 22 Agustus 2023, 17:29 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fenomena perubahan iklim yang mengakibatkan berbagai dinamika cuaca sangat berdampak terhadap serangan hama perusak tanaman padi di Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fenomena perubahan iklim yang mengakibatkan berbagai dinamika cuaca sangat berdampak terhadap serangan hama perusak tanaman padi di Indonesia. /oeybawa28/

Suara Lamaholot.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fenomena perubahan iklim yang mengakibatkan berbagai dinamika cuaca sangat berdampak terhadap serangan hama perusak tanaman padi di Indonesia.

"Perubahan iklim berpengaruh terhadap distribusi maupun ledakan hama, terutama wereng batang cokelat,"ujar Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Elza Surmaini dalam dialog "Dampak Perubahan Iklim terhadap Organisme Pengganggu Tanaman Padi" yang dipantau di Jakarta, sebagaimana dikutip hari ini dari Antara, 22 Agustus 2023.

Elza mengatakan hama wareng batang cokelat adalah salah satu hama utama tanaman padi.

Baca Juga: KPK Tetapkan Lima Tersangka Baru Dugaan Korupsi Gereja Kingmi di Papua, Diketahui Oknum ASN Ikut Terlibat

Puncak serangan wareng batang cokelat di Indonesia terjadi saat fenomena La Nina pada tahun 2010 dan 2011. Saat itu, ungkapny, lahan sawah yang rusak mencapai lebih dari 137 ribu hektare dan 222 ribu hektare lainnya mengalami penurunan produksi 1-2 ton per hektare.

Diketahui kerusakan tanaman saat itu, lanjutnya, tujuh kali lebih tinggi dibandingkan kondisi normal pada tahun 2012, lahan padi yang rusak hanya berjumlah 29 ribu hektare saja.

Curah hujan yang meningkat selama musim kemarau saat La Nina telah memicu serangan hama wereng batang cokelat terhadap lahan pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Temuan Baru Dugaan Adanya TPPU Kasus Panji Gumilang, Bareskrim Polri Gerak Cepat Periksa Dua Saksi

Selain hujan, pahamnya, ada juga beberapa faktor yang turut mempengaruhi perkembanganbiakan, distribusi, dan daya tahan hama, yakni peningkatan kelembaban udara, kelembaban tanah, dan kecepatan angin.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 1989 sampai 2019, setiap kejadian La Nina memicu serangan hama wereng batang cokelat sekitar 90 ribu sampai 250 ribu hektare. Sedangkan kondisi normal hanya 10 ribu sampai 85 ribu hektare saja.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah