Pekan Iklim, Akan Ada Ribuan Masa Turun ke Jalan di New York Tuntut Hal Ini

- 18 September 2023, 19:05 WIB
Ribuan pengunjuk rasa memulai "Pekan Iklim" di Manhattan, New York. Ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan diantaranya penggunaan bahan bakar fosil.
Ribuan pengunjuk rasa memulai "Pekan Iklim" di Manhattan, New York. Ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan diantaranya penggunaan bahan bakar fosil. /I Stock/

Suara Lamaholot.com - Ribuan pengunjuk rasa memulai "Pekan Iklim" di Manhattan, New York. Ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan diantaranya penggunaan bahan bakar fosil.

Melansir dari Antara, pada Minggu 17 September 2023 menjelang pertemuan Majelis Umum PBB pekan ini.

Para pengunjuk rasa ingin menyerukan kepada Presiden AS Joe Biden dan pemimpin dunia lainnya untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Tips Membentuk Otot, Khusus untuk Pria Parubaya

Hal itu akan diiringi dengan parade, konser, dan tabuhan genderang, sekitar 15.000 orang yang diperkirakan hadir melambaikan papan bertuliskan "Akhiri Penggunaan Bahan Bakar Fosil" dan "Bahan Bakar Fosil Membunuh" serta "Deklarasikan Darurat Iklim".

Aksi itu akan ada seorang pria berpakaian seperti manusia salju yang mencair dan memperingatkan akan naiknya permukaan laut.

Sehubungan dengan itu pesan yang nantinya disampaikan yakni agar para pemimpin dunia menyelamatkan bumi dari penggunaan minyak dan gas yang diyakini menyebabkan pemanasan global.

Baca Juga: Opsi Partai Demokrat Gabung KIM Bikin Koalisi Gemuk, PDI Perjuangan Tidak Gentar

Diketahui protes pada hari Minggu kemarim itu adalah bagian dari upaya internasional selama seminggu yang dilakukan oleh Climate Group, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mendorong aksi perubahan iklim dan menghentikan pemanasan global, dengan lebih dari 500 protes direncanakan di AS, Jerman, Inggris, Korea Selatan, India dan di tempat lain, total berjumlah 54 negara.

Menurut penyelenggara aksi memperkirakan jumlah pengunjuk rasa di seluruh dunia akan mencapai lebih dari satu juta orang.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah