Sejarah Perang Konflik Israel - Palestina dan Sistem Apartheid di Jalur Gaza

- 14 Oktober 2023, 15:36 WIB
Foto nampak tiga orang warga Palestina sedang salat di tengah reruntuhan bangunan akibat gempuran Israel yang menyebabkan mereka kehilangan rumah ibadah
Foto nampak tiga orang warga Palestina sedang salat di tengah reruntuhan bangunan akibat gempuran Israel yang menyebabkan mereka kehilangan rumah ibadah /BBC/

Resolusi ini, yang mulai berlaku pada Mei 1948, mengakhiri Mandat Inggris atas Palestina dan melahirkan negara Israel.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Sabtu 14 Oktober 2023, Intuisi Anda Kuat Saat Ini, Ambilah Risiko!

Menyebabakan pertempuran langsung pecah, yang berujung pada perang Arab-Israel pada tahun 1948.

Konflik tersebut menyebabkan ratusan ribu pengungsi Palestina akhirnya menetap di Jalur Gaza.

Dengan penandatanganan gencatan senjata, Gaza diduduki dan dikelola oleh Mesir pada tahun 1967. Dimana tahun meletusnya Perang Enam Hari yang memperhadapkan Israel dengan koalisi Arab yang dibentuk Republik Persatuan Arab (nama resmi Mesir dan Suriah sebelumnya), Yordania, dan Irak.

Setelah menang dalam konflik ini, Israel menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sehingga memicu rentetan bentrokan kekerasan yang berlanjut sampai saat ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Sabtu 14 Oktober 2023, Eksplorasi Potensi Tersembunyi Di Dalam Diri Anda!

Intifada (perlawanan) pertama yang dilakukan warga Palestina terhadap Israel muncul di Gaza pada 1987, tahun yang sama ketika kelompok Islam Hamas didirikan. Kemudian menyebar ke wilayah pendudukan lainnya.

Perjanjian Oslo tahun 1993 antara Israel dan Palestina melahirkan Otoritas Nasional Palestina (PNA) yang memberikan otonomi terbatas kepada Gaza dan sebagian Tepi Barat yang diduduki.

Israel menarik pasukannya dan sekitar 7.000 pemukim dari Jalur Gaza pada 2005, setelah intifada kedua yang lebih berdarah. Setahun kemudian, Hamas meraih kemenangan telak dalam pemilu Palestina, yang memantik perebutan kekuasaan pada 2007 antara Hamas dan partai Fatah, pimpinan Presiden Otorita Palestina saat itu, Mahmoud Abbas.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: bbc.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah