Polemik Laut China Selatan, Militer Filipina Tegas Meminta Agar Jangan Lakukan Hal Ini

- 16 Oktober 2023, 12:49 WIB
Militer Filipina tegas meminta China untuk melakukan tindakan berbahaya di Laut China Selatan, pasalnya kapal angkatan laut China mencoba provokasi dengan mengikuti dan memotong jalur kapal angakatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan beberapa pekan lalu.
Militer Filipina tegas meminta China untuk melakukan tindakan berbahaya di Laut China Selatan, pasalnya kapal angkatan laut China mencoba provokasi dengan mengikuti dan memotong jalur kapal angakatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan beberapa pekan lalu. /Warta Pontianak /

SuaraLamaholot.com - Militer Filipina tegas meminta China untuk melakukan tindakan berbahaya di Laut China Selatan, pasalnya kapal angkatan laut China mencoba provokasi dengan mengikuti dan memotong jalur kapal angakatan laut Filipina yang sedang melakukan misi pasokan beberapa pekan lalu.

Diketahui Kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) mendatangi kapal militer Filipina dengan jarak 350 yard (sekitar 320 meter) saat mencoba memotong jalur di depan kapal Filipina dekat pulau Thitu, yang merupakan pos terluar Filipina terbesar dan paling strategis di Laut China Selatan, menurut kepala angkatan bersenjata Rome Brawner.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pabrikan Apple Tahun Ini Akan Rilis Tiga Varian iPad Terbarunya, Dijamin Ok Banget

"Manuver yang berbahaya dan menyerang oleh PLAN China tidak hanya beresiko terjadinya tabrakan tapi juga secara langsung membahayakan nyawa personel maritim dari kedua belah pihak,” terang Brawner dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu kemarin.

Terkait hal ini kedutaan China di Filipina belum merespon permintaan untuk komentar mengenai kejadian tersebut pada Senin 16 Oktober 2023.

Baca Juga: Akibat Bentrokan Massa PDIP dan GPK, Begini Ungkapan Kata Hati Bupati Magelang

Tindakan ini yang terbaru dari serangkaian upaya China untuk memantau dan memblokir misi pasokan Filipina untuk personel di wilayah yang diduduki Manila di zona ekonomi eksklusif Filipina di Laut Cina Selatan.

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang menjadi jalur perdagangan senilai lebih dari $3 triliun (Rp47,1 kuadrilyun) setiap tahunnya.  

Baca Juga: Viral! Ricuh Massa PDIP dan GPK Menyulut Warga Ikut Bentrok, Akibat Salah Satu Massa Merusak Bendera Palestina

Hubungan antara Manila dan Beijing memburuk sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos berhubungan lebih dekat dengan Washington, mencakup meningkatkan akses Amerika Serikat ke basis militer Filipina.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah