SuaraLamaholot.com - Duta Besar Indonesia untuk Swedia Kamapradipta Isnomo tegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh Palestina ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom di Kementerian Luar Negeri Swedia.
Tegas Kamapradipta dalam keterangan tertulis KBRI Stockholm dikutip dari ANTARA di Jakarta, Sabtu 11 November 2023 bahwa Indonesia kembali menekankan kecaman atas kekerasan Israel terhadap penduduk dan fasilitas sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
"Indonesia juga mengecam jatuhnya korban lebih dari 40 wartawan yang meliput di Jalur Gaza dan meminta Swedia melanjutkan pemberian bantuan pembangunan internasional kepada Palestina," tegas Kamapradipta.
"Penangguhan atau penghentian bantuan kerja sama pembangunan jangka panjang untuk Palestina dapat menjadi preseden buruk dan menjadi bagian dari hukuman kolektif terhadap Palestina," lanjut Kamapradipta.
Bahkan Kamis pekan ini, Indonesia dan para kepala perwakilan negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Stockholm bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom guna menyampaikan dukungan penuh kepada Palestina dan kecaman terhadap Israel.
Mereka meminta Swedia untuk mendesak Israel agar melakukan gencatan senjata dan menghentikan serangan militer dan membuka akses bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional.
Selain itu mereka juga meminta Swedia konsisten mendukung solusi dua negara di mana Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan secara damai berdasarkan pembagian wilayah pada 1967.
Menanggapi hal itu, Tobias Billstrom menyampaikan apresiasinya atas pertemuan dan dialog dengan para dubes dan kepala perwakilan OKI di Stockholm.
"Kami mengadakan pertemuan yang bermanfaat dan konstruktif. Para duta besar negara-negara anggota OKI memainkan peran penting dalam menjelaskan kebijakan kami ke ibu kota mereka, dan saya ingin melanjutkan dialog kami yang terbuka dan konstruktif,” ujar Billstrom dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Swedia.
Dia juga menyampaikan komitmen bantuan kemanusiaan untuk Gaza senilai dua juta dolar AS (Rp31,1 miliar) dan akan mengupayakan gencatan senjata serta pembukaan akses kemanusiaan bersama anggota Uni Eropa.
Diketahui Swedia merupakan anggota Uni Eropa pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Palestina pada 30 Oktober 2014.
Melalui Swedish Internasional Development Agency (SIDA), Swedia menjadi salah satu kontributor bantuan pembangunan terbesar di Uni Eropa, melalui program tematis seperti demokrasi, kesetaraan jender, hak asasi manusia, lingkungan hidup dan pembangunan ekonomi inklusif.***