Network
SuaraLamaholot.com- Pada hari raya ini, kami mengalihkan pandangan kami ke Betlehem. Tuhan datang ke dunia di dalam kandang dan dibaringkan di dalam palungan binatang, karena orang tua-Nya tidak mendapat tempat di penginapan, meskipun telah tiba waktunya bagi Maria untuk melahirkan.
Dia datang di antara kita dalam keheningan dan dalam kegelapan malam, karena firman Tuhan tidak membutuhkan lampu sorot atau suara manusia yang nyaring.
Dia sendirilah Sabda yang memberi makna pada kehidupan, Dialah Terang yang menerangi jalan kita. “Terang sejati, yang menerangi semua orang” – menurut Injil kepada kita – “telah datang ke dunia” (Yoh 1:9).
Baca Juga: Terkait Tranformasi Indonesia, Rektor UI Profesor Ari Kuncoro Sampaikan Hal Ini
Yesus lahir di tengah-tengah kita; dia adalah Tuhan yang menyertai kita. Dia datang menemani keseharian kita, berbagi dengan kita dalam segala hal: suka dan duka, harapan dan ketakutan kita.
Dia datang sebagai anak yang tidak berdaya. Ia dilahirkan di malam yang dingin, miskin di antara orang miskin. Karena membutuhkan segalanya, Dia mengetuk pintu hati kita untuk menemukan kehangatan dan perlindungan. Seperti para gembala di Betlehem, yang dikelilingi cahaya, semoga kita berangkat melihat tanda yang Tuhan berikan kepada kita.
Semoga kita mengatasi rasa kantuk rohani dan gemerlap liburan dangkal yang membuat kita lupa akan Dzat yang kelahirannya sedang kita rayakan.
