Akses Pendidikan di NTT Belum Merata, Ombudsman: Dipengaruhi Beberapa Faktor

- 21 Juni 2024, 21:44 WIB
Foto Ketua Ombudsman Perwakilan NTT, Darius Beda Daton
Foto Ketua Ombudsman Perwakilan NTT, Darius Beda Daton /Instagram/

SuaraLamaholot - Hingga saat ini, akses pendidikan yang layak masih belum dirasakan oleh semua anak, khususnya anak-anak di wilayah 3 T (tertinggal, terpinggirkan dan terluar), salah satunya di wilayah Nusa Tenggara Timur. 

Hal itu disampaikan Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton pada Kamis 21 Juni 2024.

Ia mengatakan kondisi pendidikan di wilayah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat ekonomi masyarakat yang rendah, akses lokasi yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga pengajar, dan fasilitas pendidikan yang tidak merata. 

Baca Juga: BMKG Prediksi Lima Kabupaten di NTT Masuk Kekeringan Meteorologis Kategori Awas

Banyak gedung sekolah yang mengalami kerusakan sedang hingga berat. 

"Biaya pendidikan yang relatif mahal juga menjadi salah satu penyebab akses pendidikan belum merata. Pungutan satuan pendidikan di sekolah negeri yang berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per siswa per bulan terasa memberatkan, terutama bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu. Akibatnya, banyak anak-anak yang tidak dapat mengambil ijazah setelah menamatkan pendidikan karena tidak mampu membayar tunggakan", kata Darius. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Angkat RD Maksimus Regus Sebagai Uskup Labuan Bajo

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ayub Sanam menambahkan saat ini, NTT memiliki 1.013 sekolah menengah, baik negeri maupun swasta, yang menampung 351.577 siswa. 

Dari jumlah tersebut, 615 adalah SMA, 351 SMK, dan 47 SLB, dengan 164 sekolah terakreditasi A. 

Halaman:

Editor: Emanuel Bataona

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah